Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Baru Bencana di Gowa, Anjing Pelacak Kelelahan hingga Berjalan Kaki Tembus Lokasi Terisolir

Kompas.com - 31/01/2019, 14:58 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban bencana alam di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Berdasarkan data yang diperoleh Kompas.com hingga Rabu (30/1/2019) pukul 20.00 Wita, jumlah korban jiwa dalam peristiwa longsor dan banjir di Gowa mencapai 54 korban.

Hal itu diungkapkan oleh Adnan Purichta Ichsan, Bupati Gowa sekaligus ketua tim posko induk bencana Gowa. Sulitnya medan dan cuaca buruk, menjadi kendala para petugas untuk melakukan penyisiran.

Sementara itu, para relawan terus berjuang menembus daerah bencana yang masih terisolir untuk memberikan bantuan.

Berikut ini fakta lengkap terkait bencana alam di Gowa, Sulawesi Selatan:

1. Ditengah cuaca buruk, tim SAR temukan 4 korban

Aparat TNI dan Polri berjibaku mengevekuasi jenazah korban tertimbun longsor di Dusun Pattiro, Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Selasa, (29/1/2019).KOMPAS.com/ABDUL HAQ Aparat TNI dan Polri berjibaku mengevekuasi jenazah korban tertimbun longsor di Dusun Pattiro, Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Selasa, (29/1/2019).

Tim SAR gabungan dibantu TNI dan Polri terus melakukan pencarian korban longsor pada Selasa (29/1/2019).

Sebelumnya, dalam pencarian di tengah cuaca buruk tersebut, empat korban berhasil ditemukan.

Tiga korban berhasil diendus oleh anjing pelacak Tim K9 Polda Sulawesi Selatan pada Senin (28/1/2019).

“Lokasi bencana tanah longsor masih terus diguyur hujan yang cukup deras. Sehingga selain menyulitkan petugas yang melakukan evakuasi. juga dapat menyebabkan pergeseran tanah yang masih labil, di samping kondisi lumpur yang cukup tebal di lokasi bencana,” kata Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga, Selasa.

Baca Juga: Di Tengah Cuaca Buruk, Anjing Pelacak Temukan 3 Korban Longsor di Gowa

2. Anjing pelacak kelelahan terpaksa dievakuasi

Anjing pelacak bernama Archie ini harus dievakuasi dalam kondisi lemas dalam misi pencarian korban longsor di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Selasa, (29/1/2019).KOMPAS.com/ABDUL HAQ Anjing pelacak bernama Archie ini harus dievakuasi dalam kondisi lemas dalam misi pencarian korban longsor di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Selasa, (29/1/2019).

Sejak diturunkan melakukan pencarian pada Kamis (24/1/2019), anjing pelacak bernama Archie, terpaksa dievakuasi karena kelelahan.

"Kelelahan, jadi kondisinya lemas ini diakibatkan oleh kondisi medan yang cukup berat. Tanahnya labil dan berlumpur cukup dalam ditambah lagi dengan hujan deras yang terus mengguyur," kata Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga, Selasa (29/1/2019).

Anjing milik tim K9 Polda Sulawesi Selatan telah berhasil mengendus 13 jenazah dari timbunan longsor di Dusun Pattiro, Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Anjing Pelacak K9 Dievakuasi Akibat Kelelahan di Lokasi Longsor Gowa

3. Korban meninggal di rumah sakit dan lokasi bencana

Tim SAR gabungan tengah mengevakuasi jenazah dari timbunan longsor di Dusun Pattiro, Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Rabu, (30/1/2019).KOMPAS.com/ABDUL HAQ Tim SAR gabungan tengah mengevakuasi jenazah dari timbunan longsor di Dusun Pattiro, Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Rabu, (30/1/2019).
Selain ditemukan dari timbunan longsor, beberapa di antaranya meninggal di rumah sakit hingga ada yang meninggal di posko pengungsian.

Menurut Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo, ada korban yang meninggal dunia di RSUD Syech Yusuf Sungguminasa dan di tenda pengungsian. Bupati berjanji akan terus melakukan pencarian para korban di sejumlah lokasi. 

Sementara itu, tim SAR berhasil menemukan jenazah seorang kakek pada Selasa (29/1/2019) pukul 13.00 Wita.

Kakek itu bernama Daeng Bassang (62), warga Desa Rappoalla, Kecamatan Tompobulu. Korban diketahui hilang sejak tiga hari yang lalu terseret longsor susulan saat mencari ternak sapinya.

Baca Juga: Korban Bencana Gowa Bertambah, Ada yang Meninggal di Pengungsian dan Rumah Sakit

 4. Jumlah korban per Rabu (30/1/2019) mencapai 54 orang

Tim SAR gabungan dibantu TNI Polri berhasil mengevakuasi salah satu jenazah dari puing rumah yang tertimbun longsor Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Senin, (28/1/2019).KOMPAS.com/ABDUL HAQ Tim SAR gabungan dibantu TNI Polri berhasil mengevakuasi salah satu jenazah dari puing rumah yang tertimbun longsor Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Senin, (28/1/2019).

Tim SAR gabungan kembali menemukan satu jenazah dari timbunan longsor di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (30/1/2019).

Penemuan jenazah ini menambah jumlah korban jiwa bencana longsor dan banjir di Kabupaten Gowa, menjadi 54 orang.

Korban yang ditemukan adalah seorang nenek bernama Daeng Bina (88). Korban ditemukan di kedalaman 3 meter, dan berada di reruntuhan rumahnya yang hancur di Dusun Pattiro, Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju.

"Hari ini, kami menemukan satu jenazah dari timbunan longsor sehingga dari data yang ada masih tersisa dua jenazah yang belum ditemukan, khusus di Dusun Pattiro," kata Dandim 1409 Gowa Letkol Arh Nur Subekhi, yang memimpin misi pencarian tim SAR gabungan TNI-Polri, di Dusun Pattiro, Desa Pattallikang.

Baca Juga: Temukan Lagi Jenazah, Korban Tewas Bencana Longsor di Gowa Jadi 54 Orang

5. Relawan terobos lokasi bencana yang terisolir

Puluhan Relawa  IKA Pondok Pesantren Sultan Hasanuddin tengah bertarung nyawa menerobos derasnya arus sungai demi menjangkau wilayah korban longsor Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang masih terisolir. Sabtu, (26/1/2019).KOMPAS.com/ABDUL HAQ Puluhan Relawa IKA Pondok Pesantren Sultan Hasanuddin tengah bertarung nyawa menerobos derasnya arus sungai demi menjangkau wilayah korban longsor Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang masih terisolir. Sabtu, (26/1/2019).

Puluhan relawan berjalan kaki dua hari untuk mencoba menerobos lokasi longsor yang terisolir di wilayah Dusun Kampung Beru, Desa Buakkang, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. 

Sekitar 20 orang relawan berangkat sejak Kamis (24/1/2019), dari Dusun Pattiro, Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju, menuju Dusun Kampung Beru.

"Kami sadar bahwa akses ke sana sangat berbahaya dan hanya ditempuh dengan berjalan kaki. (Tapi) Di sana terdapat puluhan korban yang membutuhkan pertolongan medis dan mereka sudah kelaparan karena persediaan sudah habis," kata Muhammad Zarkawi Yahya, relawan Ikatan Alumni (IKA) Pondok Pesantren Sultan Hasanuddin, pada Sabtu, (26/1/2019).

Zarkawi menungkapkan, perjalanan mereka terkendala cuaca buruk dan terkadang terpaksa bermalam di hutan.

Baca Juga: Tembus Wilayah Terisolir Bencana Longsor Gowa, Para Relawan Ini Nekat Bertaruh Nyawa

Sumber: KOMPAS.com (Abdul Haq)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com