Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Talut Sungai Pete Ambrol, Satu Rumah Rusak Berat, Belasan Warga Mengungsi

Kompas.com - 31/01/2019, 14:02 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras yang turun Rabu (30/1/2019) sore, menyebabkan permukaan air di Sungai Pete di Desa Tamanmartani, Kalasan, Sleman, meningkat.

Derasnya aliran sungai membuat dam yang ada di Sungai Pete pada Rabu malam ambrol. Air sungai tersebut kemudian menggerus talut di sekitar tempat tinggal sehingga menyebabkan kerusakan pada rumah warga.

"Kali (Sungai) Pete sebenarnya relatif kecil, namun karena banjir, dam ambrol lalu menutup aliran. Sehingga, air mencari jalan sendiri, menggerus talut dan pekarangan di kanan kiri sungai," kata Kepala Desa Tamanmartani, Joko Susilo, Kamis (31/1/2019).

Kejadian ini menyebabkan satu rumah mengalami kerusakan cukup parah dan dua rumah rusak ringan.

Baca juga: Korban Banjir Gowa Kaget saat Balik dari Pengungsian, Rumahnya Diobrak-abrik Maling

"Yang rusak berat dan tidak bisa dihuni rumah milik Bapak Supriyono RT 001/RW 001 Karangmojo, Desa Tamanmartani. Rumah warga yang rusak ringan, terancam roboh, satu di Karangmojo dan satu lagi di Bogem," tutur dia.

"Wilayah Bogem terendam air sekitar 1 meter, ada 10 rumah yang terdampak. Tadi malam kita lakukan evakuasi warga untuk mengungsi, kalau sekarang kembali ke rumah karena air sudah surut," ucap dia.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan mengatakan, rumah milik Supriyono yang mengalami rusak berat saat ini sedang dalam proses untuk dirobohkan.

"Hari ini satu rumah milik Bapak Supriyono kita robohkan dengan menggunakan alat berat," tutur dia.

Dua rumah warga lainya yang mengalami rusak ringan, secara konstruksi masih dalam kondisi aman. Sehingga, pihaknya akan memperkuat talut Sungai Pete yang ada di samping rumah.

Baca juga: 61 Rumah dan 150 Hektare Sawah dan Tambak di Karawang Terendam Banjir

"Kita perkuat talutnya, sementara kita menggunakan karung berisi pasir, karena ini aliran sungai masih besar," ujar dia. 

Jumlah warga yang masih mengungsi saat ini ada 16 jiwa. Warga yang mengungsi ini rumahnya rusak berat atau rusak ringan tapi tidak bisa ditinggali.

"Yang mengungsi keluarga Bapak Supriyono itu Enam orang. Dua rumah di Karangmojo dan Bogem itu ada 10 orang yang mengungsi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com