Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Kecelakaan Avanza di Sungai Brantas, 3 Korban Terjebak di Mobil hingga Marinir Bantu Evakuasi

Kompas.com - 31/01/2019, 13:15 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diduga mengalami rem blong, sebuah mobil Avanza dengan nomor polisi L 1146 BF, terjun ke Sungai Brantas, Desa Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur, pada hari Sabtu (26/1/2019) pukul 19.00 WIB.

Tiga penumpang di dalam mobil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Tim SAR gabungan membutuhkan waktu 4 hari untuk mengevakuasi tiga korban yang terjebak di dalam mobil.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Kronologi mobil Avanza tenggelam di Sungai Brantas

Tim identifikasi Polisi Resor Tulungagung menyelidiki mobil Avanza setelah diangkat dari dasar Sungai Brantas, Selasa (29/01/2019) malam.KOMPAS.com/ SLAMET WIDODO Tim identifikasi Polisi Resor Tulungagung menyelidiki mobil Avanza setelah diangkat dari dasar Sungai Brantas, Selasa (29/01/2019) malam.

Mobil Toyota Avanza yang dikendarai Waridi berhenti terlalu dekat dengan bibir dermaga di Sungai Brantas, Desa Ngunut, Tulungagung, Sabtu (26/1/2019).

Mobil yang ditumpangi 6 orang tersebut pun diminta mundur untuk memberikan ruang bagi kendaraan yang akan turun dari kapal penyeberangan atau tambangan.

Dua penumpang di dalam mobil pun segera turun dan memberi aba-aba Waridi. Namun entah kenapa, mobil justru meluncur ke arah sungai Brantas. Seperti diketahui, kondisi jalan aspal di dermaga tersebut memang menurun.

Setelah tercebur ke sungai dan tenggelam, Waridi berhasil keluar dari mobil dan menyelamatkan diri. Namun, tiga penumpang di baris kursi tengah dan belakang, terjebak.

“Posisi mobil berada di bibir dermaga dan hendak mundur guna memberi jalan kendaraan lain yang tiba dari seberang. Saat kejadian, posisi kapal tambangan masih berada di seberang,” kata Kapolsek Ngunut Kompol Siti Nurinsana, Senin (28/1/2019).

Baca Juga: Kronologi Avanza Berisi 3 Orang Tiba-tiba Meluncur lalu Tenggelam di Sungai Brantas

2. Sopir mengaku alami rem blong

Ilustrasi kecelakaan tanpa seat belt belakangtheaustralian.com.au Ilustrasi kecelakaan tanpa seat belt belakang

Saat menjalani pemeriksaan polisi, Waridi mengaku rem mobil tiba-tiba tidak berfungsi.

"Ngakunya rem tidak berfungsi sehingga mobil meluncur ke sungai," ujar Siti.

Akibat kecelakaan itu, 3 penumpang tenggelam bersama mobil. Mereka terdiri dari dua warga Surabaya dan satunya lagi merupakan warga Tulungagung, yaitu Fitrinorsiam, Siti Yuniati dan Alfia.

Sementara itu, tiga orang yang selamat, termasuk sopir, masih mengalami syok dan menjalani perawatan. Mereka adalah Waridi, Sholikatin (56), istri Waridi, dan Imam Shodikin.

Baca Juga: Bocah 13 Tahun Tewas Terseret Arus Sungai Brantas

3. Korban terjebak di dalam mobil

Tim gabungan dari Basarnas Pos SAR Trenggalek, TNI dan relawan, melakukan pencarian terhadap tiga orang tenggelam di sungai brantas desa Ngunut Kecamatan Ngunut Tulungagung Jawa Timur (28/01/2019)KOMPAS.com/SLAMET WIDODO Tim gabungan dari Basarnas Pos SAR Trenggalek, TNI dan relawan, melakukan pencarian terhadap tiga orang tenggelam di sungai brantas desa Ngunut Kecamatan Ngunut Tulungagung Jawa Timur (28/01/2019)

Pada hari Selasa, (29/1/2019), tepatnya empat hari setelah kecelakaan, tiga korban berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh tim gabungan.

Ketiga korban ditemukan di dasar sungai dan masih berada dalam mobil di kedalaman tidak lebih dari 10 meter.

"Satu korban di jok barisan tengah dan dua korban di jok baris belakang," ujar Komandan Tim Penyelam Batalyon Intai Amfibi (Taifib) Marinir Lettu Hairudin.

Pada hari kedua, proses pencarian tiga korban tenggelam di Sungai Brantas terus dilakukan oleh tim SAR gabungan, termasuk sejumlah personel dari Taifib Marinir Surabaya.

"Setelah tim kami tiba di lokasi,langsung kami lakukan kordinasi bersama Basarnas, juga saksi mata, setelah diketahui terakhir kali mobil terlihat saksi, selanjutnya kami langsung lakukan pencarian dan penyelaman malam ini juga,” ujar Lettu Hairudin di lokasi, Senin petang .

Baca Juga: 3 Orang yang Tenggelam Bersama Mobil di Sungai Brantas Masih Dicari

4. Evakuasi terkendala posisi korban di jok belakang mobil

Petugas membawa salah satu jenazah korban tenggelam di sungai brantas desa Ngunut kecamatan Ngunut,Tukungagung Jawa Timur (29/01/2019)Kompas.com/SLAMET WIDODO Petugas membawa salah satu jenazah korban tenggelam di sungai brantas desa Ngunut kecamatan Ngunut,Tukungagung Jawa Timur (29/01/2019)

Penyelaman segera dilakukan oleh tim Taifib Marinir TNI Angkatan Laut, Senin (29/01/2019) sekitar pukul 22.00 WIB.

Tim penyelam melakukan upaya evakuasi jenazah secara bergantian. Satu jenazah yang berada di tempat duduk baris tengah berhasil dievakuasi pertama kali.

Sedangkan untuk mengevakuasi dua korban lain, tim penyelam membutuhkan waktu yang lama. Sebab, dua korban berada di tempat duduk baris belakang dan kondisi badan sudah membesar.

Selain itu, karena kondisi air yang keruh serta jarak pandang di dalam air sungai sangat terbatas, maka para penyelam sebatas mengandalkan kepekaan dengan cara meraba.

Pada Selasa (29/01/2019) dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB, kedua korban akhirnya berhasil dievakuasi.

“Penyelam harus berjuang ekstra karena jarak pandang di dalam air sangat minim. Hanya mengandalkan kepekaan dalam menganalisa objek kendaraan dan korban saat di dalam air sungai yang keruh,” ujar Lettu Hairudin.

Baca Juga: Tiga Korban Avanza Tenggelam di Sungai Brantas Ditemukan

5. Cerita di balik usaha Hartoyo menyelamatkan korban

Hartoyo (berbaju merah) bersama Lettu (Mar) Haerudin, Komandan Penyelam Yon Taifib, Senin (8/1/2019), saat mencari korban mobil Avanza yang meluncur masuk Sungai Brantas Tulungagung, Jawa Timur. Surya.co.id/David Yohannes Hartoyo (berbaju merah) bersama Lettu (Mar) Haerudin, Komandan Penyelam Yon Taifib, Senin (8/1/2019), saat mencari korban mobil Avanza yang meluncur masuk Sungai Brantas Tulungagung, Jawa Timur.

Hartoyo menceritakan, saat itu dirinya berada di sekitar dermaga dan melihat mobil yang dikendarai Waridi terjun ke sungai.

"Mobil ini awalnya mau mundur, tapi tidak kuat. Dua orang kemudian turun disuruh memberi aba-aba," ungkap Hartoyo saat ditemui di Mapolsek Ngunut, Sabtu malam.

Pada usaha mundur yang kedua, mobil kembali tidak kuat menanjak dan langsung meluncur ke dalam sungai.

Melihat situasi itu, Hartoyo segera mengikat ban dengan selang panjang lalu menyerahkan ujung selang kepada anaknya, Cahyo, agar dipegangi.

Hartoyo kemudian menceburkan diri ke Sungai Brantas berusaha mengejar mobil yang tercebur itu.

"Saat saya masuk sungai, mobilnya belum tenggelam. Saya teriaki supaya keluar, tapi sepertinya pintu terkunci," ungkap Hartoyo.

Hartoyo terus mengikuti mobil yang hanyut ke arah barat. Jarak sekitar 100 meter, Waridi berhasil keluar dari kaca yang terbuka.

"Ada pemancing di tepi sungai yang bawa senter. Dia yang menyorot ke arah sopir sebelum kami jangkau," ungkap Hartoyo.

Baca Juga: Detik-detik Hartoyo Berjuang Selamatkan Penumpang Avanza yang Tenggelam di Sungai Brantas

6. Mobil Avanza berhasil dievakuasi 

Ilustrasi kecelakaannastenkapeka Ilustrasi kecelakaan

Setelah semua korban berhasil dievakuasi, mobil Avanza dapat diangkat dari dasar sungai pada Selasa malam (29/01/2019).

Proses evakuasi mobil yang menewaskan tiga orang ini membutuhkan waktu sekitar lima jam lebih.

“Setelah tiga korban yang terjebak dalam mobil berhasil dievakuasi oleh SAR gabungan, selanjutnya dilakukan evakuasi mobil dari dasar sungai,” kata Kapolsek Ngunut Komisaris Polisi (Kompol) Siti Nurinsana, Rabu (30/1/2019). 

Baca Juga: Avanza yang Menewaskan 3 Orang Diangkat dari Dasar Sungai Brantas

 

Sumber: KOMPAS.com (Caroline Damanik, Slamet Widodo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com