Pada hari Selasa, (29/1/2019), tepatnya empat hari setelah kecelakaan, tiga korban berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh tim gabungan.
Ketiga korban ditemukan di dasar sungai dan masih berada dalam mobil di kedalaman tidak lebih dari 10 meter.
"Satu korban di jok barisan tengah dan dua korban di jok baris belakang," ujar Komandan Tim Penyelam Batalyon Intai Amfibi (Taifib) Marinir Lettu Hairudin.
Pada hari kedua, proses pencarian tiga korban tenggelam di Sungai Brantas terus dilakukan oleh tim SAR gabungan, termasuk sejumlah personel dari Taifib Marinir Surabaya.
"Setelah tim kami tiba di lokasi,langsung kami lakukan kordinasi bersama Basarnas, juga saksi mata, setelah diketahui terakhir kali mobil terlihat saksi, selanjutnya kami langsung lakukan pencarian dan penyelaman malam ini juga,” ujar Lettu Hairudin di lokasi, Senin petang .
Baca Juga: 3 Orang yang Tenggelam Bersama Mobil di Sungai Brantas Masih Dicari
Penyelaman segera dilakukan oleh tim Taifib Marinir TNI Angkatan Laut, Senin (29/01/2019) sekitar pukul 22.00 WIB.
Tim penyelam melakukan upaya evakuasi jenazah secara bergantian. Satu jenazah yang berada di tempat duduk baris tengah berhasil dievakuasi pertama kali.
Sedangkan untuk mengevakuasi dua korban lain, tim penyelam membutuhkan waktu yang lama. Sebab, dua korban berada di tempat duduk baris belakang dan kondisi badan sudah membesar.
Selain itu, karena kondisi air yang keruh serta jarak pandang di dalam air sungai sangat terbatas, maka para penyelam sebatas mengandalkan kepekaan dengan cara meraba.
Pada Selasa (29/01/2019) dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB, kedua korban akhirnya berhasil dievakuasi.
“Penyelam harus berjuang ekstra karena jarak pandang di dalam air sangat minim. Hanya mengandalkan kepekaan dalam menganalisa objek kendaraan dan korban saat di dalam air sungai yang keruh,” ujar Lettu Hairudin.
Baca Juga: Tiga Korban Avanza Tenggelam di Sungai Brantas Ditemukan
Hartoyo menceritakan, saat itu dirinya berada di sekitar dermaga dan melihat mobil yang dikendarai Waridi terjun ke sungai.
"Mobil ini awalnya mau mundur, tapi tidak kuat. Dua orang kemudian turun disuruh memberi aba-aba," ungkap Hartoyo saat ditemui di Mapolsek Ngunut, Sabtu malam.