Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Jelang Imlek di Bogor, Muncul Surat Penolakan hingga Sikap Wali Kota dan MUI

Kompas.com - 31/01/2019, 08:15 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menegaskan akan tetap menggelar acara Imlek dan Cap Go Meh di wilayah Bogor.

Hal senada juga ditegaskan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor. MUI Kota Bogor mendukung sikap Wali Kota Bima Arya.

Seperti diketahui, beredar surat dari kelompok yang mengatasnamakan Forum Muslim Bogor (FMB) beberapa hari terakhir di Kota Bogor.

Kelompok tersebut meminta Pemkot Bogor untuk tidak mengarahkan ASN yang beragama Islam agar mengikuti acara perayaan warga keturunan etnis Tionghoa tersebut.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Acara Imlek dan Cap Go Meh di Bogor tetap berlangsung

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat memberikan keterangan usai diperiksa Bawaslu Kota Bogor, Jumat (11/1/2019).KOMPAS.com / Ramdhan Triyadi Bempah Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat memberikan keterangan usai diperiksa Bawaslu Kota Bogor, Jumat (11/1/2019).

Pemkot Bogor pun menegaskan bahwa perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kota Bogor tetap akan digelar.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjelaskan, perayaan Cap Go Meh di Kota Bogor merupakan salah satu agenda tahunan penting yang digelar untuk menggaet para wisatawan.

“Ada yang mengatasnamakan FMB. Mereka menyatakan surat terbuka yang pada intinya tidak menyetujui adanya Bogor Street Festival. Kami merasa perlu untuk menyampaikan kepada publik mengenai posisi Pemkot Bogor di sini. Ini menyangkut juga atas nilai-nilai kebersamaan dan keberagaman yang diyakini oleh kita sebagai warga Bogor dari masa ke masa,” ungkap Bima, Selasa (29/1/2019).

Baca Juga: Beredar Surat Penolakan Perayaan Imlek dan Cap Go Meh, MUI dan Pemkot Bogor Buka Suara

2. Bima tak sepakat isi surat dari FMB

Salah satu pernak-pernik menghiasi perayaan Imlek di Vihara Dhanagun, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/01/2017). Tiap tahunnya, warga keturunan Tionghoa baik yang berasal dari Bogor maupun luar Bogor memadati Vihara Dhanagun untuk beribadah.KOMPAS.com / RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Salah satu pernak-pernik menghiasi perayaan Imlek di Vihara Dhanagun, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/01/2017). Tiap tahunnya, warga keturunan Tionghoa baik yang berasal dari Bogor maupun luar Bogor memadati Vihara Dhanagun untuk beribadah.

Bima mengatakan, setiap tahunnya perayaan Cap Go Meh selalu dibalut dalam pesta rakyat bertajuk Bogor Street Festival sehingga lebih mengedepankan nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal.

Sedangkan surat dari FMB sama sekali tidak menyiratkan kedua hal tersebut. Selain itu, Bima Arya mengatakan, acara perataan Cap Go Meh akan dihadiri tokoh-tokoh nasional.

"Apakah akidah seorang Ahmad Heryawan (mantan Gubernur Jabar) luntur ketika menghadiri acara ini setiap tahun? Apakah akidah Presiden Jokowi luntur ketika ikut merayakan keberagaman budaya di Indonesia? Bogor Street Festival juga pernah dihadiri Menteri Pariwisata, Menteri Agama, dan sejumlah tokoh lainnya,” tutur dia.

Baca Juga: Jelang Imlek, Kelenteng di Palembang Dipasang 1.800 Lampion

3. MUI Kota Bogor dukung perayaan Imlek dan Cap Go Meh

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat memberikan keterangan persnya terkait surat edaran dari Forum Muslim Bogor (FMB) yang menyerukan penolakannya terhadap perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kota Bogor, Selasa (29/1/2019).KOMPAS.com / RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat memberikan keterangan persnya terkait surat edaran dari Forum Muslim Bogor (FMB) yang menyerukan penolakannya terhadap perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kota Bogor, Selasa (29/1/2019).

Hal senada juga diungkapkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor Mustofa Abdullah. Menurutnya, acara Bogor Street Festival bukan milik agama atau etnis tertentu, hanya saja momennya bertepatan dengan perayaan Cap Go Meh.

Surat dari FMB bisa menjadi ancaman yang dapat mengoyak kebersamaan dan kerukunan antar-etnis dan agama di Kota Bogor yang selama ini sudah terjalin dengan baik.

“Bogor Street Festival merupakan kegiatan seni budaya. Tidak berkaitan dengan agama maupun etnis tertentu. Ini sudah menjadi milik kita. Contoh perayaan CGM di Aceh yang menerapkan peraturan daerah (perda) syariah, melibatkan gadis-gadis berjilbab dalam aksi barongsainya dipadukan dengan tarian tradisional khas sana,” kata Mustofa.

Baca Juga: Bogor Tetap Gelar Perayaan Imlek dan Cap Go Meh

4. Festival seni dan budaya dongkrak perekonomian warga

Suasana pawai pesta rakyat Cap Go Meh Street Festival di Jalan Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/03/2018). Acara yang dikemas dalam bentuk kirab budaya nusantara ini merupakan puncak perayaan imlek yang selalu digelar setiap tahun.MAULANA MAHARDHIKA Suasana pawai pesta rakyat Cap Go Meh Street Festival di Jalan Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/03/2018). Acara yang dikemas dalam bentuk kirab budaya nusantara ini merupakan puncak perayaan imlek yang selalu digelar setiap tahun.

Menurut Wali Kota Bogor Bima Arya, semakin banyak kalender event pariwisata di Kota Bogor, maka akan semakin baik pula untuk pergerakan roda perekonomian di kota hujan ini.

“Kami punya agenda kesenian dan kebudayaan tahunan seperti Bogor Street Festival. Semakin banyak kegiatan budaya semakin baik untuk Kota Bogor. Kegiatan ini penggerak ekonomi rakyat," kata Bima.

"Berdasarkan data kami, tingkat hunian hotel naik, ekonomi kecil bergerak, sektor jasa wisata kuliner bergerak dengan cepat. Ini cara yang memberikan keberkahan untuk warga,” tambah dia.

Baca Juga: Jika Menang Pilkada, Dedi Mulyadi Janji Gelar Cap Go Meh di Semua Kabupaten/Kota Jabar

5. Isi surat dari kelompok FMB di Bogor

Suasana pawai pesta rakyat Cap Go Meh Street Festival di Jalan Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/03/2018). Acara yang dikemas dalam bentuk kirab budaya nusantara ini merupakan puncak perayaan imlek yang selalu digelar setiap tahun.MAULANA MAHARDHIKA Suasana pawai pesta rakyat Cap Go Meh Street Festival di Jalan Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/03/2018). Acara yang dikemas dalam bentuk kirab budaya nusantara ini merupakan puncak perayaan imlek yang selalu digelar setiap tahun.

Dalam beberapa hari terakhir, warga Kota Bogor resah dengan adanya surat edaran dari kelompok Forum Muslim Bogor (FMB).

FMB yang menyatakan penolakannya terhadap perayaan tahun baru Imlek dan Cap Go Meh 2019.

Salah satu poin dari isi surat tersebut adalah meminta Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor tidak memfasilitasi perayaan Imlek dan Cap Go Meh di wilayah Bogor, terutama yang melibatkan umat beragama lainnya.

Mereka juga menyerukan agar pemerintah daerah tidak mengarahkan aparatur sipil negara yang beragama Islam dan masyarakat muslim lainnya untuk ikut menghadiri maupun mendukung perayaan Cap Go Meh.

Baca Juga: Berkunjung ke Cap Go Meh Bogor Street Festival, Ini Lokasi Parkirnya

Sumber: KOMPAS.com (Ramdhan Triyadi Bempah)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com