KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menegaskan akan tetap menggelar acara Imlek dan Cap Go Meh di wilayah Bogor.
Hal senada juga ditegaskan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor. MUI Kota Bogor mendukung sikap Wali Kota Bima Arya.
Seperti diketahui, beredar surat dari kelompok yang mengatasnamakan Forum Muslim Bogor (FMB) beberapa hari terakhir di Kota Bogor.
Kelompok tersebut meminta Pemkot Bogor untuk tidak mengarahkan ASN yang beragama Islam agar mengikuti acara perayaan warga keturunan etnis Tionghoa tersebut.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Pemkot Bogor pun menegaskan bahwa perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kota Bogor tetap akan digelar.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjelaskan, perayaan Cap Go Meh di Kota Bogor merupakan salah satu agenda tahunan penting yang digelar untuk menggaet para wisatawan.
“Ada yang mengatasnamakan FMB. Mereka menyatakan surat terbuka yang pada intinya tidak menyetujui adanya Bogor Street Festival. Kami merasa perlu untuk menyampaikan kepada publik mengenai posisi Pemkot Bogor di sini. Ini menyangkut juga atas nilai-nilai kebersamaan dan keberagaman yang diyakini oleh kita sebagai warga Bogor dari masa ke masa,” ungkap Bima, Selasa (29/1/2019).
Baca Juga: Beredar Surat Penolakan Perayaan Imlek dan Cap Go Meh, MUI dan Pemkot Bogor Buka Suara
Bima mengatakan, setiap tahunnya perayaan Cap Go Meh selalu dibalut dalam pesta rakyat bertajuk Bogor Street Festival sehingga lebih mengedepankan nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal.
Sedangkan surat dari FMB sama sekali tidak menyiratkan kedua hal tersebut. Selain itu, Bima Arya mengatakan, acara perataan Cap Go Meh akan dihadiri tokoh-tokoh nasional.
"Apakah akidah seorang Ahmad Heryawan (mantan Gubernur Jabar) luntur ketika menghadiri acara ini setiap tahun? Apakah akidah Presiden Jokowi luntur ketika ikut merayakan keberagaman budaya di Indonesia? Bogor Street Festival juga pernah dihadiri Menteri Pariwisata, Menteri Agama, dan sejumlah tokoh lainnya,” tutur dia.
Baca Juga: Jelang Imlek, Kelenteng di Palembang Dipasang 1.800 Lampion
Hal senada juga diungkapkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor Mustofa Abdullah. Menurutnya, acara Bogor Street Festival bukan milik agama atau etnis tertentu, hanya saja momennya bertepatan dengan perayaan Cap Go Meh.