Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Tersangka, Adik Wagub Sumut Dikenakan Wajib Lapor

Kompas.com - 30/01/2019, 23:17 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Khairina

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Musa Idi Shah alias MIS alias Dody Shah yang tak lain adik kandung dari Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajek Shah usai menjalani pemeriksaan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut.

Ia ditetapkan statusnya dari saksi menjadi tersangka alih fungsi hutan lindung menjadi perkebunan sawit seluas 366 hektare di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja yang dikonfirmasi Kompas.com membenarkan naiknya status tersangka ini.

Dia bilang, Direktur PT Anugerah Langkat Makmur (ALAM) itu, ditahan sejak hari ini, Rabu (30/1/2019).

Namun, meski sudah menjadi tersangka, tidak dilakukan penahanan dan hanya dikenakan wajib lapor saja. Ditanya alasannya, Tatan menyebutkan supaya tersangka tidak melarikan diri.

"Wajib lapor itu supaya tersangka tidak melarikan diri. Ya, salah satunya seperti itu," katanya, Rabu malam.

Baca juga: Ubah Hutan Lindung Jadi Kebun Sawit, Adik Wagub Sumut Diamankan

Menurut Pasal 21 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) alasan subjektif dilakukannya penahanan terhadap seseorang adalah supaya tidak melarikan diri, menghilangkan barang bukti, dan mengulangi perbuatannya.

Hal objektif lain yang harus dipenuhi sesuai Pasal 21 ayat (4) KUHAP, penahanan hanya dapat dikenakan terhadap tersangka yang melakukan tindak pidana dengan ancaman hukuman penjara lima tahun atau lebih.

Saat ditanya ancaman hukuman terhadap tersangka, Tatan menyebutkan, maksimal delapan tahun penjara.

Pasalnya, tersangka dikenakan pasal berlapis yaitu Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Pengrusakan Hutan, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan, dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Ditanya apakah akan ada tersangka lain, Tatan mengatakan untuk sementara ini masih satu tersangka yang ditetapkan. Pihaknya masih menunggu tambahan informasi tambahan lainnya.

"Sementara masih satu tersangka, Kami masih menunggu tambahan informasi," pungkasnya.

Sebelumnya, Ditreskrimsus Polda Sumut menggeledah rumah tersangka di Komplek Cemara Asri di Jalan Cemara - Jalan Boulevard Raya, Medan Estate, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara pada Rabu (30/1/3019).

Usai menggeledah perumahan mewah dan elit di Kota Medan tersebut, polisi melakukan hal yang sama di kantor PT Anugerah Langkat Makmur (ALAM) yang berada di Jalan Seideli, Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.

Dari sini, polisi menyita central processing unit (CPU), satu boks plastik berisi dokumen, dan beberapa bundel berkas.

Tersangka sendiri diamankan pada Selasa (29/1/2019) malam karena dua kali tidak memenuhi panggilan penyidik.

Kompas TV Eropa akan mulai memakai bahan bakar ramah lingkungan biofuel pada tahun 2020. Hal ini berarti Uni Eropa segera membatasi penggunaan minyak sawit dan bahkan menghapusnya secara bertahap dari pasar bahan bakar nabati.<br /> <br /> Alasannya, sawit masuk ke dalam kategori tanaman pangan risiko tinggi dan rendah berdasarkan pemanfaatan lahannya. Bagi Indonesia, tidak masuknya sawit ke dalam daftar bahan bakar nabati aman menjadi diskriminasi.<br /> <br /> Oleh sebab itu, pemerintah berniat mengajukan keberatan pada dewan pertimbangan organisasi perdagangan dunia. Uni Eropa akan menggantikan bahan bakar nabati dari rapeseed alias bunga brassica.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com