Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bogor Tetap Gelar Perayaan Imlek dan Cap Go Meh

Kompas.com - 30/01/2019, 20:02 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor secara tegas siap memfasilitasi perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2019.

Pernyataan itu sebagai bentuk respons atas beredarnya surat seruan dari Forum Muslim Bogor (FMB), yang menyatakan penolakannya terhadap perayaan Imlek dan Cap Go Meh di wilayah Bogor, Jawa Barat.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan, salah satu alasan yang mendasari keputusan itu karena perayaan Cap Go Meh merupakan simbol persatuan.

Bima menuturkan, tiap tahunnya, perayaan Cap Go Meh di Kota Bogor selalu dikemas dalam bentuk pesta rakyat bertajuk Bogor Street Festival.

Baca juga: Beredar Surat Penolakan Perayaan Imlek dan Cap Go Meh, MUI dan Pemkot Bogor Buka Suara

Sehingga, kata Bima, nilai-nilai kebudayaan serta unsur kearifan lokal selalu dikedepankan.

“Ada yang mengatasnamakan FMB. Mereka menyatakan surat terbuka yang pada intinya tidak menyetujui adanya Bogor Street Festival. Kami merasa perlu untuk menyampaikan kepada publik mengenai posisi Pemkot Bogor di sini. Ini menyakut juga atas nilai-nilai kebersamaan dan keberagaman yang diyakini oleh kita sebagai warga Bogor dari masa ke masa,” ungkap Bima, Rabu (30/1/2019).

Bima mengatakan, Pemkot Bogor memandang bahwa Bogor Street Festival adalah kegiatan seni dan budaya yang sudah menjadi tradisi dan berjalan cukup lama.

Terlebih, semakin banyak kalender event pariwisata di Kota Bogor, maka akan semakin baik pula untuk pergerakan roda perekonomian di kota hujan ini.

“Kami punya agenda kesenian dan kebudayaan tahunan seperti Bogor Street Festival. Semakin banyak kegiatan budaya semakin baik untuk Kota Bogor. Kegiatan ini penggerak ekonomi rakyat," ungkap Bima.

"Berdasarkan data kami, tingkat hunian hotel naik, ekonomi kecil bergerak, sektor jasa wisata kuliner bergerak dengan cepat. Ini cara yang memberikan keberkahan untuk warga,” tambah dia.

Bima tak sependapat atas isi dari surat edaran FMB. Menurut dia, akidah seseorang tidak bisa dinilai akan berkurang atau luntur hanya karena sebuah perayaan kebudayaan.

Terlebih, sambung dia, puncak perayaan Cap Go Meh di Kota Bogor, selalu dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional.

"Apakah akidah seorang Ahmad Heryawan (mantan Gubernur Jabar) luntur ketika menghadiri acara ini setiap tahun? Apakah akidah Presiden Jokowi luntur ketika ikut merayakan keberagaman budaya di Indonesia? Bogor Street Festival juga pernah dihadiri Menteri Pariwisata, Menteri Agama dan sejumlah tokoh lainnya,” tutur dia.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor Mustofa Abdullah. Menurut dia, acara Bogor Street Festival bukan milik agama atau etnis tertentu, hanya saja momennya bertepatan dengan perayaan Cap Go Meh.

Apa yang disampaikan FMB melalui surat seruan itu dinilai bisa menjadi ancaman yang dapat mengoyak kebersamaan dan kerukunan antar-etnis dan agama di Kota Bogor, yang selama ini sudah terjalin dengan baik.

Baca juga: Jelang Imlek, Kelenteng di Palembang Dipasang 1.800 Lampion

“Bogor Street Festival merupakan kegiatan seni budaya. Tidak berkaitan dengan agama maupun etnis tertentu. Ini sudah menjadi milik kita. Contoh perayaan CGM di Aceh yang menerapkan peraturan daerah (perda) syariah, melibatkan gadis-gadis berjilbab dalam aksi barongsainya, dipadukan dengan tarian tradisional khas sana,” tutur dia.

Sebelumnya, beredar surat seruan dari Forum Muslim Bogor yang menyatakan penolakannya terhadap perayaan tahun baru Imlek dan Cap Go Meh 2019.

Salah satu poin dari isi surat tersebut adalah meminta Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor tidak memfasilitasi perayaan Imlek dan Cap Go Meh di wilayah Bogor, terutama yang melibatkan umat beragama lainnya.

Mereka juga menyerukan agar pemerintah daerah tidak mengarahkan aparatur sipil negara yang beragama Islam dan masyarakat muslim lainnya untuk ikut menghadiri maupun mendukung perayaan Cap Go Meh. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com