Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Ponorogo Gratiskan Biaya Pengobatan Penderita DBD

Kompas.com - 30/01/2019, 19:51 WIB
Muhlis Al Alawi,
Khairina

Tim Redaksi


PONOROGO, KOMPAS.com — Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menggratiskan biaya perawatan dan pengobatan warganya yang terserang penyakit demam berdarah menyusul makin meluasnya serangan DBD di hampir seluruh wilayah.

"Semua pasien demam berdarah kami gratiskan," ujar Ipong kepada Kompas.com, Rabu (30/1/2019) siang.

Ipong menyebutkan, dari 21 kecamatan di Ponorogo, dilaporkan sudah 17 kecamatan yang warganya terserang demam berdarah.

Hingga siang ini dilaporkan 420 warga terduga sakit DBD, 173 positif DBD, dan tiga orang meninggal dunia.

Baca juga: Disdik Jakarta Ajak Perangi DBD, Ini 2 Hal Harus Dilakukan Sekolah

Menurut Ipong membeludaknya pasien DBD membuat rumah sakit di Ponorogo kewalahan.

Pasien yang tidak mendapatkan ruang perawatan terpaksa dirawat di lorong-lorong ruangan rumah sakit.

Terhadap meluasnya serangan DBD di Ponorogo, Ipong sudah mengimbau warganya untuk menguras semua potensi genangan air bersih.

"Saya mengajak masyarakat untuk kembali bergotong royong membersihkan saluran-saluran yang tergenang," kata Ipong.

Ipong menambahkan, banyaknya warga yang terserang DBD karena pola hidup masyarakat yang tidak sehat. Selain itu, budaya kerja bakti di masyarakat berkurang. 

Kompas TV Selama bulan Januari 2019, sebanyak 72 pasien demam berdarah dirawat di rumah sakit umum dokter Soetomo. Umumnya pasien adalah anak-anak.<br /> <br /> Tiga orang pasien demam berdarah meninggal. Dua di antaranya anak-anak.<br /> <br /> Meski terus meningkat, kasus 2019 belum sepenuhnya bisa dibandingkan dengan kasus 2018 yang mencapai 132 kasus. Di Cianjur, Jawa Barat, dalam dua bulan seratus delapan warga terjangkit wabah demam berdarah. Mereka dirawat di rumah sakit umum daerah Sayang, Cianjur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com