Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSJ Ratumbuysang Manado Siap Tampung Caleg Stres

Kompas.com - 30/01/2019, 18:50 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Dr VL Ratumbuysang Manado, Sulawesi Utara, siap menerima calon anggota legislatif (caleg) yang gagal dan mengalami gangguan jiwa di pemilihan umum, April nanti.

"Kami tetap siap menerima caleg stres dan diperlakukan sama dengan pasien yang lain. Kalau kekhususan tidak ada. Tetap diperlakukan sama dengan yang lain," kata Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan RSJ Ratumbuysang Manado dr Frida M Agu, saat diwawancara Kompas.com, Rabu (30/01/2019).

Sementara, Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan Hertho Katuche mengatakan, caleg stres akan diterima sesuai prosedur rumah sakit.

"Ruangan kami siapkan, penanganan dilakukan seperti pasien yang lain," ujar dia.

Baca juga: Caleg yang Tak Serahkan LHKPN Bisa Ditunda Pelantikannya

Ia menjelaskan, pasien yang baru masuk, kalau gangguan jiwa ringan lewat poliklinik, berarti tidak ada penanganan rawat inap.

"Tapi kalau caleg tersebut gangguan jiwa berat sampai memerlukan perawatan inap, kami siapkan ruangan inap. Namun, sampai saat ini belum ada caleg stres yang dibawa ke sini dan dirawat inap," ungkap Hertho.

Menurut dia, tidak ada anggaran khusus dari pemerintah untuk perawaran caleg stres.

"Anggaran tetap mengikuti prosedur yang ada. Kalau menggunakan KIS, BPJS, JKN, kami tangani seperti pasien yang lain. Kalau tidak ada, ya bayar seperti biasa," sebutnya.

Ditanya apakah ada koordinasi dengan KPU terkait caleg stres, Hertho mengaku tidak ada.

"Koordinasi dengan KPU hanya pada waktu pengurusan surat-surat kesehatan jiwa. Menunjuk RSJ Ratumbuysang melakukan pemeriksaan jiwa calon," ucap dia.

Menurut dia, jika nanti ada caleg yang mengalami stres dan hanya ringan, bisa juga ke rumah sakit lain.

"Seperti, di RSUP Kandou, di RS Teling, dan RS Bhayangkara. Kan di situ ada psikiater atau poliklinik jiwa. Jadi, kalau hanya gangguan jiwa ringan ke poliklinik juga sudah cukup," kata dia.

"Intinya, kami siap menerima jika ada caleg yang mengalami gangguan jiwa setelah pemilu nanti. Ruangan dan perawat kami sudah siap," tandasnya.

Dari data yang diperoleh di RSJ Ratumbuysang, tercatat ada 150-an pasien yang terdaftar dan dirawat hingga Rabu (30/01/2019).

Kompas TV Pemilu 2019 yang digelar serentak membuat calon anggota legislatif harus lebih intensif menarik perhatian masyarakat di tengah hiruk-pikuk pemilihan presiden. Bahkan, ada caleg yang harus memutar otak untuk mencari celah agar langkah menuju parlemen bisa lebih ekonomis. Seberapa besar lonjakan biaya atau ongkos politik yang harus dikeluarkan para calon legislatif di pemilu 2019 ini? Lalu bagaimana mereka meyiasatinya agar biaya yang dikeluarkan bisa efektif menarik suara pemilih?<br /> <br /> Akan dibahas bersama anggota DPR yang kembali maju sebagai caleg dari PDIPerjuangan, Masinton Pasaribu dan hadir juga analis politik Lingkar Madani, Ray Rangkuti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com