KOMPAS.com - Warga Desa Tallo dan Bala terlibat bentrokan berdarah pada hari Minggu (27/1/2019). Bentrokan tersebut diduga hanya karena saling senggol saat acara maulid di Desa Bala, kecamatan Tuinambung, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Satu warga meninggal dunia dan beberapa warga harus kehilangan tangan mereka karena terkena sabetan senjata tajam.
Anggota TNI dan polisi terpaksa dikerahkan ke lokasi bentrokan untuk mengendalikan situasi dan mengamankan dua desa tersebut.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Kapolsek Tinambung AKP Tajuddin menjelaskan, asal muasal bentrokan berawal insiden senggolan antara Karman, warga Desa Bala dengan Imran, warga Desa Tallo, saat acara maulid di Desa Bala.
Entah mengapa, residivis kasus penganiayaan tersebut tidak terima dan menantang Imran dengan mengacungkan sebilah parang. Melihat itu, rekan-rekan Karman pun ikut datang membela Karman.
Suasana acara maulid pun kacau. Bentrokan tak terhindarkan setelah sebagian warga Dusun Bala berlarian ke luar rumah sambil membawa senjata tajam.
“Pemicunya hanya masalah sepele. Diduga hanya karena senggolan di acara maulidan hingga berbuntut bentrokan,” kata Kapolsek Tinambung AKP Tajuddin.
Baca Juga: Kronologi Bentrok Warga di Acara Maulid yang Menewaskan 1 Orang
Bentrokan berdarah di Desa Bala itu mengakibatkan lima orang mengalami luka parah dievakuasi ke dua rumah sakit berbeda.
Sementara itu, satu orang meninggal dunia karena terkena sabetan senjata tajam. Saat itu polisi telah mengeluarkan tembakan peringatan untuk mencegah bentrokan, namun kedua kubu semakin beringas.
Puluhan personel gabungan bersenjata lengkap dari Mapolres Polewali Mandar, TNI dan Polsek Tinambung segera diterjunkan di lokasi hingga suasana kondusif.
Sementara para korban kini masih menjalani perawatan intensif di dua rumah sakit yang berbeda.
Baca Juga: Berandalan Bermotor Sukabumi Terlibat Bentrok, Dihukum Bersihkan Tugu Adipura