Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melaras Musik Tongling di Senyapnya Kaki Gunung Lawu

Kompas.com - 29/01/2019, 11:30 WIB
Sukoco,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Merasa ada yang masih kurang dalam harmonisasi kentongan dan serulingnya, Harjono kemudian bereksperimen dengan penambahan pelaratan musik seperti gendang, angklung, ret ret (sebuah alat musik dari bambu yang memiliki gear dari bambu dimana setiap diaminkan berbunyi ret). 

Kemudian bas bambu (sebuah alat musik yang menghaslkan bunyi bernada rendah seperi bunyi bas gitar dimana untuk memainkan dengan cara ditiup), kentong barung, dan kentong penerus.

Dengan semakin lengkapnya alat pada musik tongling, Jono mampu mengharmonisasi lagu.

“Ada satu lagu yang saya buat tentang suasan dan keseharian penduduk disini. Lagu ini sering kita mainkan setiap tampil,” imbuhnya.

Kepiawaian mengharmonisasi musik menurut Jono berasal dari elajaran kesenian karawitan yang diikutinya saat bersekolah dulu. Namun mahalnya peralatan kesenian membuat keinginnan Jono memainkan karawitan kandas.

Baca juga: Cerita Seniman Madiun Ubah Kayu Bekas Peti Kemas Jadi Alat Musik Bernilai Tinggi

 

Di tengah kesunyian Dusun Wono Mulyo membuat Jono bertekat menemukan musik pengganti karawitan dengan peralatan musik dari bambu yang banyak terdapat di dusunnya.

“Dari situ awalnya kemudian saya mencoba satu satu membuat alat musik yang bisa menghasilkan nada dari bambu. Kayak kentong barung, ini kalau di karawitan namanya memang barung,” ucap Harjono.

Sejak memiiki peralatan musik tongling lengkap, musik tongling mulai mendapat tempat di hati warga Dusun Wono Mulyo.

Jono dan gropnya setiap tahun meramaikan kegiatan bersih desa di kampungnya dengan memainkan musik tongling. Musik tongling bahkan mulai diundang untuk meramaikan hajatan kawinan warga.

"Setiap hari raya Ki Hajar Wonokoso memperingati babat Desa Njeblog, sekarang jadi Dukuh Wonomulyo di uku galungan selasa wage, kita selalu tampilkan musik tongling sampai sekarang,” katanya.

Baca juga: Mengenal Pelok Song, Alat Musik dari Biji Mangga

Harjono mendaftarkan grup musik tongling ke Dinas Pariwisata Kabupaten Magetan pada tahun 1992 sebagai upaya mendapat pengakuan bahwa musik tongling juga merupakan khasanah musik di Kabupaten Magetan.

ke halaman selanjutnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com