Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jateng Gagas Perda Perlindungan Nelayan

Kompas.com - 29/01/2019, 05:15 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Provinsi Jawa Tengah bersama kalangan dewan sepakat menggagas rancangan peraturan daerah (Raperda) perlindungan nelayan. Perda tersebut dinilai perlu untuk memberi jaminan perlindungan terhadap nelayan.

Raperda ini masih dalam tahap pembahasan, namun direncanakan selesai sebelum masa jabatan anggota DPRD Jawa Tengah periode 2014-2019 berakhir.

"Mudah-mudahan bisa selesai di masa DPRD yang sekarang. Kalau (pembahasannya) bisa dikebut," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (28/1/2019).

Pria 50 tahun menjelaskan, Raperda yang saat ini dibahas diupayakan untuk memberi perlindungan penuh terhadap nelayan. Ada sejumlah ketentuan dalam Raperda tersebut.

Baca juga: Komisi IV Berencana Bentuk Panja Perlindungan Nelayan

Menurut Ganjar, pembahasan Perda salah satunya tentang peningkatan kualitas SDM, akses modal, hingga bantuan peralatan. Para nelayan nantinya tidak bekerja mencari ikan, namun bekerja menangkap ikan.

"Perda nelayan diharapkan mengakomodasi keseluruhan. Mereka yang turun temurun jadi nelayan akan naik kelas dan dilindungi pemerintah," katanya.

Soal akses modal, nelayan juga nantinya akan diberikan pola pembiayaan skema khusus. Hal itu dilakukan karena umumnya kebutuhan modal untuk melaut bersifat harian.

Dalam sehari, sambung dia, nelayan kecil membutuhkan akses modal hingga Rp 500.000. Jumlah modal itu, sulit diakses masuk ke perbankan.

"Nanti ada mekanisme dari perbankan atau pemerintah untuk memberikan solusi permodalan itu," tambahnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com