Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmikan Sarana Air Bersih di Tempat Kumuh, Edy Rahmayadi Dipuji Warga

Kompas.com - 28/01/2019, 22:59 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Khairina

Tim Redaksi


MEDAN, KOMPAS.com – JA Ferdinandus begitu gembira menyambut kedatangan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.

Dia tak menyangka, Edy mau datang ke salah satu kawasan kumuh dan padat penduduk di Kota Medan ini, Kelurahan Sicanang, Kecamatan Belawan dan Kelurahan Mabar, Kecamatan Medandeli.

Ketua Sumatera Berdoa itu merasa kedatangan Edy adalah kehormatan baginya.

"Saya senang Pak Edy bersedia hadir meresmikan sarana air bersih di lokasi yang masih terlihat kumuh ini. Sewaktu mengundang, saya merasa khawatir gubernur tidak akan hadir melihat kondisi lokasi yang akan didatangi. Ini kehormatan bagi saya, kita harus terus mendoakan pemimpin yang peduli kepada masyarakatnya,” kata Ferdinandus, Senin (28/1/2019).

Baca juga: Mendagri Apresiasi Langkah Edy Rahmayadi Mundur dari Ketum PSSI

Dia lalu menceritakan bahwa Sumatera Berdoa adalah kumpulan gereja-gereja. Selain berdoa, mereka punya visi harus bermanfaat bagi masyarakat.

Salah satu upayanya adalah membuat sumut bor sebagai sarana air bersih dan sanitasi di daerah Kelurahan Sicanang dan Mabar yang berdekatan dengan laut.

"Air di sini sangat keruh. Kenapa air? Karena manusia hidup membutuhkan air, Sumatera Berdoa merasa terpanggil untuk ini,” ucapnya.

Kepada warga yang akan menikmati fasilitas tersebut, dia berpesan agar tetap menjaga sarana yang telah dibangun.

“Harus dijaga dan merasa memiliki sarana ini sehingga dapat dimafaatkan untuk kepentingan masyarakat banyak,” katanya lagi.

Edy datang meresmikan sarana air bersih dan sanitasi yang dipusatkan di Lingkungan III, Kelurahan Sicanang, Belawan.

Peresmian bantuan dari Sumatera Berdoa ini ditandai dengan penandatangan prasasti.

Didampingi Ferdinandus dan Koordinator Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) Anita, gubernur mengajak seluruh masyarakat memanfaatkan dan menjaga sarana tersebut.

“Bukan hanya ucapan terima kasih, tapi mari sama-sama kita jaga karena kalau tidak bersama-sama menjaganya tidak ada gunanya,” kata Edy.

Dirinya mengapresiasi Sumatera Berdoa yang peduli terhadap kebutuhan pokok masyarakat, khususnya di lokasi yang sulit air bersih.

“Terima kasih kepada Om Ferdinandus, saya salut, seumur beliau masih memikirkan ini. Tidak lain tidak bukan karena cinta yang datang dari Tuhan. Undangan ini juga membuat saya bisa melihat langsung keadaan masyarakat Sumut yang masih banyak memerlukan perhatian dan bantuan dari Pemprov Sumut," ucapnya.

Kompas TV Semburan gas berlumpur terjadi di desa Tanjong Meunye, Aceh Utara, Aceh pada rabu kemarin (22/1). Semburan terjadi setelah warga melakukan pengeboran di lahan perkebunan sedalam 18 meter untuk mendapatkan air bersih yang digunakan sebagai kebutuhan perkebunan dan rumah tangga.<br /> <br /> Akibatnya semburan gas pun terjadi setinggi 20 meter sejak pukul 09.00pagi warga yang melihat pun panik dan melaporkannya ke aparat setempat.<br /> <br /> Dampak semburan gas berlumpur ini juga membuat warga yang tinggal di sekitar semburan mengungsi ke tempat lebih aman.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com