Pengembangan dari pusat penangkaran benih menjadi destinasi wisata memerlukan perluasan lahan. Saat ini luas lahan yang dijadikan lokasi wisata dan edukasi pertanian mencapai 10 hektar.
"Awalnya disini menjadi pusat penangkaran benih, programnya (Dinas) Pertanian Propinsi Jawa Timur. Dulu lahannya hanya 3 hektar. Lalu kami kembangkan menjadi kawasan wisata dan edukasi pertanian," ungkap Basyaruddin.
Baca juga: Pesona Wisata Sidamanik, dari Kebun Teh hingga Pemandian Alam
Dipaparkan, sejak diresmikan, jumlah pengunjung mengalami pasang surut. Namun saat ini, jumlah mulai stabil dibanding dibandingkan dengan kondisi beberapa bulan lalu.
"Sempat tidak terawat baik, tapi kemudian kita perbaiki tata kelolanya. Sekarang pengunjung rata-rata 700 orang pada hari libur. Kalau hari-hari biasa 100 sampai dengan 200 pengunjung," kata Basyaruddin.
"Target kami, taman ini menjadi tempat wisata sekaligus menjadi taman edukasi pertanian. Tenaga profesionalnya sedang kami siapkan," tambah Basyaruddin Saleh.