Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Banjir dan Longsor di Sulsel, Kisah Hamzah Selamatkan Keluarga hingga Pemerintah Segera Bangun Bendungan

Kompas.com - 28/01/2019, 16:34 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban jiwa per hari Minggu (27/1/2019) adalah 68 orang meninggal dan 7 orang masih dinyatakan hilang.

Selain itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan akan membangun bendungan dan menggalakkan reboisasi di wilayah Kabupaten Gowa untuk antisipasi banjir dan longsor

Sementara itu, bantuan bagi para ibu hamil di tenda pengungsian masih sangat kurang. Banyak jalan yang putus karena banjir dan longsor menjadi kendala distribusi bantuan bagi para pengungsi. 

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. BNPB: 68 orang meninggal dunia, 7 warga masih hilang

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan segera memperbaiki jalan dan jembatan rusak akibat banjir besar yang melanda sejumlah wilsayah di Sulawesi Selatan (Sulsel).Dokumentasi Kementerian PUPR Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan segera memperbaiki jalan dan jembatan rusak akibat banjir besar yang melanda sejumlah wilsayah di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (27/1/2019) menyebutkan, selain korban meninggal dan hilang, sebanyak 47 orang mengalami luka dan 6.757 orang mengungsi.

Menurut Sutopo, kerusakan fisik akibat banjir dan longsor meliputi 550 unit rumah. Dari jumlah tersebut, 33 unit hanyut, 459 rusak berat, 30 rusak sedang, 23 rusak ringan, dan 5 tertimbun. Kemudian, sebanyak 5.198 unit rumah terendam dan 16,2 kilometer jalan terdampak bencana.

Sementara itu, tercatat 188 desa terdampak bencana di 71 kecamatan yang tersebar di 13 kabupaten/kota yaitu, Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap , Bantaeng, Takalar, Selayar, dan Sinjai.

Adapun, daerah yang paling parah mengalami dampak banjir dan longsor adalah Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Jeneponto, Marros, dan Wajo.

Baca Juga: Banjir dan Longsor di Sulsel, 68 Orang Meninggal Dunia, 7 Hilang

2. Kisah pengorbanan Hamzah yang selamatkan keluarganya

Tim SAR gabungan dibantu TNI-Polri tengah mengevakuasi jenazah Hamzah Daeng Sija salah korban longsor di Kelurahan Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Minggu, (27/1/2019).KOMPAS.com/ABDUL HAQ Tim SAR gabungan dibantu TNI-Polri tengah mengevakuasi jenazah Hamzah Daeng Sija salah korban longsor di Kelurahan Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Minggu, (27/1/2019).

Saat longsor melanda pada hari Selasa (22/1/2019), Hamzah Daeng Sija (45) berhasil melarikan diri dan selamat.

Namun, ia kembali ke lokasi longsor untuk menyelamatkan istri, anak-anak dan mertuanya yang terjebak di rumahnya di Jalan Colleng, Kelurahan Malino, Kecamatan Tinggimoncong.

Nahas, setelah berhasil menyelamatkan keluarganya, Hamzah justru terseret longsor dan dinyatakan hilang. 

Tim SAR menemukan jasad Hamzah terseret longsor sejauh 5 kilometer. Jasad korban langsung dievakuasi ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat dan langsung dimakamkan oleh pihak keluarga.

"Telah ditemukan dengan jarak 5 kilometer dari lokasi awal longsoran, dan rencananya hari ini akan langsung dimakamkan sebab kondisi jenazah sudah membusuk," kata Kapolsek Tinggimoncong Iptu Rusdi Rahim Tata, Minggu (27/1/2019).

Baca Juga: Hamzah Tewas Terseret Longsor Saat Selamatkan Keluarganya di Gowa

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com