Sementara itu, Bintang (6), siswa kelas 1 mengaku lebih senang belajar di sekolah induk karena bisa bertemu dengan banyak teman dan guru.
“Enakan sekolah di bawah, lebih ramai, banyak teman. Kalau di atas sepi. Itu itu saja temannya,” kata Bintang.
Baca juga: Cerita Pak Guru Edi di Lereng Gunung Wilis, Mengajar Tiga Siswa hingga Belajar di Rumah Warga
Pernyataan Bintang dibenarkan oleh Humairo, yang sama-sama duduk di kelas 1.
“Tapi, kalau sekolah di bawah (sekolah induk), enggak ada yang ngantar, soalnya bapak kerja. Tapi enggak apa-apa, mau di atas atau di bawah, yang penting bisa belajar,” kata Humairo.
Andi berharap, para siswa yang sekolah di Rumah Belajar Tunas Harapan, bisa melanjutkan sekolah setelah lulus SD.
“Saya tidak bisa membayangkan jika mereka putus sekolah. Saya ingin mereka semua bisa sekolah lebih tinggi. Semoga nanti ada solusinya,” kata Andi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.