Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mediasi Dua Keluarga Pemeran Video Mesum Pelajar di Madiun Gagal

Kompas.com - 25/01/2019, 18:45 WIB
Muhlis Al Alawi,
Khairina

Tim Redaksi


MADIUN, KOMPAS.com — Pemerintah Desa Blabakan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun pernah memediasi dua keluarga yang anaknya menjadi pemeran video mesum pelajar. Namun, upaya kepala desa menyelesaikan persoalan itu secara kekeluargaan gagal.

Kepala Desa Blabakan Agus Prasetyo yang dihubungi Kompas.com, Jumat ( 25/1 /2019) sore menyatakan, mediasi kedua belah pihak gagal lantaran tidak ada kesepakatan antara keluarga P dan keluarga R.

Padahal, keluarga R sudah bertanggung jawab menikahi P bila kesepakatan tercapai.

"Setelah video itu viral, keluarga perempuan datang ke kantor desa didampingi babinsa dan babinkamtibmas agar persoalannya diselesaikan secara kekeluargaan. Tetapi ternyata mentok tidak bisa," ujar Agus.

Baca juga: Trauma, Siswi di Video Mesum Pelajar di Madiun Didampingi Petugas Dinsos

Menurut Agus, tuntutan keluarga P tinggi sehingga tidak bisa dipenuhi oleh keluarga R. Padahal, keluarga pria pemeran video itu sanggup menikahi dan menafkahi P.

Bagi keluarga P, kata Agus, menikahkan P dan R belum akan menyelesaikan permasalahan.

Keluarga P menuntut adanya penyelesaian finansial sebagai bentuk tanggung jawab terhadap nasib P setelah video itu viral di grup WhatsApp.

"Keluarga R siap menikahkan anaknya dengan P. Tetapi karena tidak ada kesepakatan maka keluarga P kemudian melaporkan kasus itu ke Polres Madiun," tandas Agus.

Diberitakan sebelumnya, petugas Dinas Sosial Kabupaten Madiun mendampingi siswi berinisial P yang menjadi pemeran video mesum pelajar.

Siswi itu didampingi khusus lantaran trauma setelah video mesumnya bersama mantan pacarnya R menyebar di jejaring sosial WhatsApp.

"Semenjak video mesum itu viral, petugas Dinsos Kabupaten Madiun mendampingi P lantaran trauma dan tertekan setelah rekaman adegan itu tersebar. Anaknya pun menjadi tertutup," kata Kepala Desa Blabakan, Agus Prasetyo yang dihubungi Kompas.com, Jumat ( 25/1/2019) sore.

Agus menjelaskan kedatangan petugas Dinas Sosial untuk memberikan motivasi bagi P selama mengalami trauma. Tak hanya itu, P juga sempat dikirim ke pondok pesantren di Ponorogo.

Namun kabarnya, P tidak betah sehingga balik kembali ke rumahnya. Sampai saat ini, pihaknya tidak mengetahui keberadaan P setelah keluar dari sekolahnya di Kota Caruban. 

Kompas TV Polisi pun membuka potensi adanya tersangka baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com