Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bejat, Bapak Tiri Cabuli 3 Anak di Bawah Umur

Kompas.com - 25/01/2019, 13:26 WIB
Hadi Maulana,
Khairina

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Pencabulan terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Kali ini, terjadi di kawasan Batuaji yang dilakukan oleh bapak tirinya sendiri.

Kapolsek Batuaji Kompol Syafruddin Dalimunthe mengatakan, perbuatan bejat ini terungkap beberapa hari yang lalu,saat ibu ketiga korban curiga dengan perilaku suami keduanya ini yang berusaha dekat dengan anak-anaknya.

Dari sanalah ketiga anaknya mengaku kalau mereka telah digagahi bapak tirinya, inisial KM (51), di beberapa lokasi yang berbeda.

"Korbannya merupakan kakak adik, yakni OH (16), IF (14) dan DN (12)," kata Kapolsek Batuaji Kompol Syafruddin Dalimunthe, Jumat (25/1/2019).

Baca juga: Guru Les Privat yang Cabuli 34 Muridnya Korban Pencabulan Saat SMP

Dalimunthe mengatakan, pelaku mencabuli 3 anak tirinya ini sejak Desember 2018 lalu. Pertama kali dilakukan pelaku kepada OH di kediamannya.

Saat itu, OH sedang nonton televisi. Pelaku memaksa korban untuk melakukan hubungan badan layaknya suami isteri di kamar saat istri atau ibu kandung OH sedang tidak berada di rumah.

"Dua minggu kemudian, dia lakukan lagi terhadap IF, adik kedua korban pertama. Korban kedua ini dicabuli di kebunnya yang berada di kawasan Barelang," jelas Dalimunthe.

"Terakhir kepada DN, adik paling kecil korban yang dilakukan di kamar kediaman mereka," katanya menambahkan.

Dari kejadian ini, kini ketiga korban menjadi trauma dan selalu ketakutan saat didekati pelaku. Dan hal ini jugalah yang membuat ibu korban curiga dengan suami keduanya ini.

"Saat ini, ketiga korban sedang melakukan visum untuk kelengkapan laporan. Sementara pelaku sudah kami amankan tanpa ada perlawanan," ungkap Dalimunthe.

Lebih jauh Dalimunthe menjelaskan pelaku sama sekali tidak berbelit-belit saat memberikan keterangan, bahkan pelaku langsung mengakui atas apa yang telah diperbuatnya

"Pengakuan pelaku mereka baru setahun menikah dengan ibu korban. Bisa jadi ini hanya modus supaya bisa dekati anak-anak ini," terang Dalimunthe.

Pelaku juga mengaku setiap kali hendak melakukan hubungan badan kepada korban, dirinya terlebih dahulu mengancam korban, akan melakukan tindakan kekerasan jika melawan atau membuka mulut.

"Untuk melunakkan hati ketiga korban, pelaku berjanji akan membelikan ponsel untuk ketiga korban," pungkasnya.

Kompas TV Satuan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Kota Bandung menangkap seorang guru les yang diduga melakukan tindak pencabulan terhadap puluhan anak sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Modus pelaku setelah mengajar ia mengajak anak didiknya menonton film dewasa. Pelaku pun memberikan uang Rp 20 ribu dan kemudian mencabulinya. Pelaku diduga telah melakukan pencabulan terhadap 34 anak di bawah umur kasus pelecehan seksual ini terungkap setelah salah satu orangtua murid menemukan video tersangka sedang menonton film porno bersama dengan anak-anak sambil mencabulinya. Dari tangan tersangka polisi menyita telepon seluler dan laptop.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com