BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Berita operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK) yang melibatkan Bupati Mesuji Khamami menggemparkan warga di daerah tersebut.
Pada Kamis (24/1/2019), Khamami resmi ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus suap proyek infrastruktur di Kabupaten Mesuji. Dia diduga menerima suap Rp 1,28 miliar dari perusahaan yang menggarap proyek di wilayah tersebut.
Bupati Mesuji Khamami sendiri merupakan salah satu putra terbaik di Provinsi Lampung. Dia terkenal dengan penampilan yang bersahaja dan pandai mengambil hati masyarakat.
Dia merintis karir politiknya bermula dari seorang pengembang pupuk dan pestisida di Kabupaten Tulang Bawang dan Bandar Jaya, Kabupaten Lampung Tengah, sejak tahun 1989 hingga sekarang.
Baca juga: Bupati Mesuji Diduga Terima Fee Proyek Sekitar Rp 1,28 Miliar
Berbekal dari pengalaman sebagai pengusaha pupuk tersebut, dia maju pada bursa pencalegan Provinsi Lampung pada periode 2009 - 2014 dari Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK).
Selama menjadi Anggota DPRD Provinsi Lampung dia membidangi di Komisi V yang menangani masalah pendidikan.
Menjadi rahasia di kalangan di dewan bahwa Khamami sangat menginginkan berada di komisi tersebut karena dia memiliki yayasan pendidikan di Unit II Tulang Bawang.
"Hampir setiap tahun yayasannya mendapat bantuan dari pemerintah," kata sumber yang tak ingin disebut namanya.
Baca juga: Nasdem Minta Bupati Mesuji yang Kena OTT KPK Mundur atau Diberhentikan
Sementara itu, salah satu relasi kerjanya di DPRD Lampung, Junaidi Auli, mengenal Khamami sebagai pribadi yang energik. "Orangnya lincah kaya kancil," kata dia.
Menurut Junaidi, semasa di DPRD Provinsi Lampung, Khamami sering memberi pendapat dan menguasai banyak peraturan perundang-undangan.
Ke halaman selanjutnya
Kiprah Khamami terus melambung. Dia lolos dalam dalam Pilkada 2012 dan menjadi Bupati Mesuji periode 2012 -2016 bersama almarhum (Alm) Ismail Ishak.
Kemudian, Khamami harus memimpin daerahnya sendirian lantaran Ismail Ishak tersandung kasus korupsi. Pada waktu itu, pelantikan pasangan ini berlangsung di rumah tahanan di Menggala.
Usai menjalani hukuman, Alm Ismail Ishak kembali menduduki posisinya sebagai Wakil Bupati Mesuji. Namun hubungan keduanya terkenal tidak harmonis.
Pada Pilkada serentak 2017, Khamami kembali memenangkan hati masyarakat Mesuji dan memimpin lagi di sana untuk periode 2017-2022. Kali ini dia menggandeng Saply sebagai pasangannya.
Baca juga: OTT Bupati Mesuji, KPK Segel Kantor Kontraktor di Bandar Lampung
Dia dan Saply mendapat dukungan dari PKB, Nasdem, PKS, Golkar, Demokrat dan PAN meraih perolehan suara telak sekitar 73 persen. Dengan demikian, pasangan Khamami - Saply menang telak pada Pilkada 2017.
Petualangan Khamami dalam dunia politik terancam terhenti setelah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK, yang diduga berkaitan dengan transaksi suap proyek infrastruktur di kabupaten tersebut.
Berdasarkan pantauan pada aplikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Khamami tercatat dua kali menyetor LHKPN, yaitu pada 17 Juli 2011 dan 19 September 2016.
Terakhir, status Khamami sebagai calon Bupati Mesuji periode 2017-2022 saat melaporkan hartanya ke KPK. Dari dua kali pencatatan LHKPN itu, tampak peningkatan harta Khamami.
Hingga 2016, Khamami memiliki harta kekayaan yang totalnya Rp 22 miliar. Jumlahnya melonjak dari Rp 14 miliar pada 2011.
Baca juga: KPK Tangkap Bupati Mesuji Khamami
Harta Khamami yang tercatat paling banyak adalah bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Tulang Bawang. Totalnya ada 41 bidang tanah dan bangunan yang dimiliki Khamami.
Selain itu, Khamami memiliki deretan mobil serta motor yang totalnya 19 unit. Dari jumlah itu, 13 unit merupakan mobil, seperti Toyota Camry, Honda CR-V, Mitsubishi Pajero, Ford Ranger, Toyota Fortuner, serta mobil lainnya, seperti Mitsubishi Colt.
Pundi-pundi kekayaan Khamami juga berasal dari usaha lain. Tercatat Khamami memiliki usaha sarang walet dan perkebunan kelapa sawit hingga penyewaan toko sebanyak 36 titik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.