Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah akan Reaktivasi Jalur Kereta Api di Madura

Kompas.com - 24/01/2019, 21:05 WIB
Taufiqurrahman,
Khairina

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Kereta api di Madura sudah 40 tahun lebih tidak beroperasi. Sisa-sisa rel kereta api yang ada di pulau garam, sudah banyak yang hilang dan tertimbun tanah.

Bekas stasiun juga sudah berbentuk bangunan stasiun lagi. Bahkan, bekas bangunannya juga sudah tidak tampak lagi.

Namun, pemerintah melalui Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia merencanakan akan mengaktifkan kembali kereta api di Madura.

Rencana reaktivasi ini, sudah disampaikan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kepada seluruh perwakilan pemerintah di Madura pada tanggal 12 Desember 2018 lalu.

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pamekasan, termasuk yang diundang dalam pemaparan rencana reaktivasi tersebut.

Baca juga: KA Pangandaran, Langkah Awal Reaktivasi Jalur Kereta Banjar-Pangandaran

Kepala Sub Bidang Prasarana Wilayah Bappeda Kabupaten Pamekasan Siti Masrihati menjelaskan, informasi reaktivasi kereta api di Madura sudah terdengar sejak tahun 2017 lalu.

Bahkan, reaktivasi itu tidak hanya di Madura, namun dari Surabaya ke Bandara Juanda, di Gresik dan daerah lainnya juga masuk dalam perencanaan.

"Kalau di Madura, jalur yang akan digunakan oleh Kemenhub masih yang lama berdasarkan hasil feasibility study. Kami sudah membuat jalur kereta api baru karena hemat kami, jalur yang lama sulit untuk dimanfaatkan kembali," ujar Siti Masrihati saat ditemui di kantornya, Kamis (24/1/2019).

Perempuan yang akrab disapa Retty ini menambahkan, jalur baru hasil kajiannya mendapat apresiasi dari Kemenhub RI dan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.

Bahkan, hanya Kabupaten Pamekasan yang dianggap paling serius dalam merespon reaktivasi kereta api. Tiga kabupaten lainnya belum melakukan pemetaan jalur baru.

"Kami tidak merekomendasikan jalur lama dimanfaatkan semua. Sebab akan menelan biaya besar, karena jalur lama sudah banyak yang beralih fungsi dan ditempati sebagai perumahan penduduk," imbuh Retty.

Untuk jalur baru, Bappeda Pamekasan menyarankan agar melakukan pembebasan lahan. Resiko yang akan diambil pemerintah, lebih kecil dari biaya dan masalah sosialnya.

Reaktivasi kereta api di Madura, masuk dalam tahap ketiga dari program utama pengembangan jaringan jalur dan jaringan layanan perkeretaapian. Tahap pertama dan tahap kedua daerah Sidoarjo. 

Kompas TV PT INKA mengirimkan 15 kereta ke Bangladesh melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Pengiriman ini merupakan tahap pertama dari total 250 kereta pesanan Bangladesh.<br /> <br /> Pengiriminan 250 kereta pesanan Bangladesh rencananya akan terus dilakukan hingga Juli 2019 mendatang.<br /> Kereta yang dikirimkan ke Bangladesh ini mampu melaju dengan kecepatan maksimum hingga 160 kilometer per jam, dengan 90 kursi penumpang.<br /> selain Bangladesh, negara yang juga memesan kereta buatan PT INKA di antaranya, Malaysia, Singapura,Thailand dan Australia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com