Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Penculikan Anak SD Hebohkan Warga Ruteng Flores

Kompas.com - 24/01/2019, 12:48 WIB
Markus Makur,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

RUTENG, KOMPAS.com — Warga Kota Ruteng, Ibu Kota Kabupaten Manggarai, Flores, NTT, dihebohkan isu penculikan anak sekolah di salah satu SD pada Kamis (24/1/2019). 

Penculik meminta tebusan uang kepada orangtua anak tersebut melalui telepon seluler. Ternyata setelah dicek, anak yang disebut diculik tersebut sedang bermain di Taman Kota Ruteng.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Manggarai Ipda Daniel Djihu menjelaskan kronologi kasus penculikan tersebut. 

Menurut dia, pada Kamis pagi polisi menerima laporan dari masyarakat tentang isu penculikan anak di salah satu sekolah di Kota Ruteng.

Baca juga: Jalan Negara Ruteng-Reo di NTT Putus Total, Penyaluran BBM Terhambat

 

Polisi langsung menuju ke lembaga pendidikan tersebut untuk mengecek informasi tersebut. Setelah di cek, anak yang diisukan diculik tersebut memang tidak berada di sekolah, karena sedang bermain di Taman Kota Ruteng.

"Ini merupakan penipuan melalui telepon seluler. Penelepon yang meminta uang tebusan itu berada di Tenrutedong, Makassar, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan," katanya, Kamis. 

Akibat isu penculikan tersebut, warga Ruteng hampir mengamuk dan hampir merusak sekolah karena dianggap lalai menjaga anak didiknya. 

Beruntung aparat kepolisian berhasil mengendalikan situasi sehingga aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut kembali normal. 

Baca juga: Kantor Kejaksaan Negeri Ruteng, Manggarai Ludes Terbakar

“Kami mengimbau kepada masyarakat Manggarai, Flores, NTT agar menginformasikan kepada aparat kepolisian apabila ada isu-isu seperti itu. Ini bagian dari upaya penipuan, melalui isu penculikan dan meminta tebusan kepada keluarga korban,” imbaunya.

Djihu juga meminta Kapolsek di seluruh wilayah kerja Polres Manggarai agar waspada apabila menerima laporan seperti kasus penculikan.

Dia meminta semua anggota polisi untuk melakukan penyelidikan maksimal karena penipuan melalui telepon seluler dikhawatirkan jadi modus baru. 

“Kami minta aparat kepolisian sektor di seluruh Manggarai untuk mengirimkan nomor telepon dari penelepon tersebut untuk dilacak keberadaan dari penelepon tersebut,” ajaknya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com