JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin, Johnny G Plate, mengatakan, hasil survei Indikator Politik Indonesia terkait split-ticket voting akan menjadi masukan bagi kegiatan kampanye timnya.
Fenomena split-ticket voting adalah ketika pemilih sebuah parpol memberi dukungan suara kepada pasangan calon lain yang tidak sejalan dengan dukungan parpol.
Salah satu yang menjadi perhatian tim Jokowi-Ma'ruf adalah sebaran wilayah pemilih parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf yang memberikan suara kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca juga: Survei Indikator: Basis Massa Partai Berkarya dan Demokrat Tak Solid Pilih Prabowo-Sandi
Indikator mencatat, jumlah pemilih yang mengalihkan suaranya dari Jokowi-Ma'ruf masih terbilang tinggi terutama di Sumatera, Banten, dan Jawa Barat.
"Tentu untuk Jokowi-Ma'ruf, tim kampanye nasional KIK, ini (hasil survei) menjadi acuan yang baik untuk memerhatikan khususnya wilayah Jabar, DKI Jakarta dan Sumatera, di mana di internal partai, partai pengusung, masih terjadi split-ticket yang cukup besar," kata Johnny di Kantor Indikator, Jakarta Pusat, Rabu (23/1/2019).
Berdasarkan data Indikator, secara umum, jumlah split voters untuk paslon nomor urut 01 sebesar 24,1 persen.
Sementara, jumlah split voters untuk pasangan nomor urut 02 adalah 28,2 persen.
Baca juga: Survei Indikator: PPP dan Hanura Paling Tak Solid Dukung Jokowi-Maruf
Menurut Johnny, split voters dari pemilih parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf karena banyaknya hoaks yang menyerang Jokowi.
Hoaks tersebut, kata dia, memengaruhi pola pikir pemilih dan membuat seseorang memilih bukan berdasarkan alasan rasional.
Oleh karena itu, TKN akan memberikan klarifikasi atau melakukan counter terhadap isu-isu yang beredar di masyarakat berdasarkan fakta.
Selain itu, mereka juga akan terjun langsung ke masyarakat demi meyakinkan pilihan para pemilih.
Baca juga: Ini Analisis 3 Lembaga Survei soal Elektabilitas Capres-Cawapres
"Kurang dari 3 bulan ke depan, saya kira TKN KIK tentu akan lebih fokus untuk melakukan kampanye mikro, target-target mikro, dan melakukan canvassing politik door to door, mendatangi masyarakat, khususnya di wilayah Jabar, Banten, dan Sumatera," jelas Johnny.
Survei Indikator terkait split-ticket voting dilakukan pada 16-26 Desember 2018, dengan melibatkan 1.220 responden yang dipilih secara random (multistage random sampling).
Metode survei yang digunakan yaitu dengan wawancara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Margin of error survei ini rata-rata plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.