Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ahok Bebas, Pendukung Mulai Berdatangan ke Mako Brimob

Kompas.com - 23/01/2019, 18:27 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Jelang kebebasan terdakwa penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok, para pendukung mulai mendatangi Rumah Tahanan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Rabu (23/1/2019).

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada pukul 16.00, terlihat enam orang menggunakan kemeja kotak-kotak menunggu di sekitar Mako Brimob sambil membawa spanduk bertuliskan, "Kongkow dan ngobrol Ahokers sampai kapan pun perjuangan tak pernah usai". 

Enam orang ini datang dari sejumlah wilayah, seperti Depok, Jakarta Utara, dan Tangerang.

Meski demikian, tak terlihat penjagaan khusus di Mako Brimob. 

Baca juga: Lewat Surat, Ahok Minta Pendukung Tak Sambut Dirinya Saat Bebas

Hanya ada petugas bersenjata lengkap berjaga di depan Mako Brimob yang ditutupi kawat berduri.

Salah satu pendukung, Yudho (50) mengatakan, ia bersama teman-temannya sudah datang ke Mako Brimob sejak pukul 13.00.

Kedatangannya ke Mako Brimob untuk menyambut kebebasan Ahok.

"Kami hanya ingin memberi sentuhan ke masyarakat kalau Ahokers ini masih ada dan kami ingin menyambut kebebasan beliau," ujar Yudho di depan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Rabu.

Baca juga: Ahok Segera Bebas, Anies Bilang Pemprov Siap Layani sebagai Warga DKI

Ia mengatakan, pendukung yang datang ke Mako Brimob akan bertambah. 

"Iya akan bertambah, tetapi memang enggak banyak palingan cuma 20 orang nanti yang datang," katanya. 

Bahkan, ia dan teman-temannya berencana menginap di sekitar Mako Brimob.

Baca juga: Djarot: Bu Mega Diam-diam Kirim Makanan Untuk Ahok

Meski demikian, ia tidak berharap banyak dapat bertemu Ahok. 

"Kalau tidak ketemu enggak apa-apa, kalau ketemu alhamdullilah. Kami hanya memberi support kepada Pak Ahok yang akan bebas," ujar Yudho.

Selain itu, ia berjanji kedatangan para pendukung tidak akan mengganggu aparat keamanan yang berjaga.

Baca juga: Ahok Tak Mau Komentari Kondisi DKI di Bawah Kepemimpinan Anies

"Kedatangan kami tidak akan mengganggu masyarakat dan lalu lintas, kan, Pak Ahok juga sudah berpesan ke kami," ucapnya. 

Sebelumnya, Ahok divonis hukuman dua tahun penjara atas kasus dugaan penodaan agama.

Ahok langsung ditahan sejak vonis dibacakan pada 9 Mei 2017. Ahok ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Baca juga: Cerita Djarot Soal Hari-hari Terakhir Ahok di Penjara...

Selama menjalani masa tahanan, Ahok tiga kali mendapat remisi, yakni 15 hari pada Natal 2017, pemotongan masa tahanan selama 2 bulan pada Agustus 2018, dan remisi 1 bulan saat Natal 2018.

Jelang kebebasannya, Ahok mengimbau para pendukung untuk tidak datang dan menginap di Mako Brimob. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com