Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Megawati Menghindari Sebut Angka 2...

Kompas.com - 23/01/2019, 17:49 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri berseloroh tentang usianya tahun ini. Dia menghindari angka 2 ketika menyebut usianya dalam perayaan ulang tahun ke-72 di Grand Sahid, Rabu (23/1/2019).

Hal ini bermula dari lawakan Butet Kertaradjasa dan Cak Lontong di atas panggung utama. Mereka mengatakan usia Megawati kini adalah 71 ditambah 1 atau 73 dikurangi 1. Penyebutan usia Megawati diubah karena tahun ini adalah tahun politik.

Dalam tahun politik ini, angka 1 identik dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma'ruf. Sedangkan angka 2 identik dengan pasangan Prabowo-Sandiaga.

Baca juga: Genap 72 Tahun, Ini Perjalanan Politik Megawati Soekarnoputri...

Ketika memberikan sambutan, Megawati pun ikut-ikutan bercanda dengan usianya. Di usianya ini, dia merasa seperti usia 27 tahun bukan 72.

"Iya ya salahnya itu tahun politik. Jadi umur saya sekarang 1 tambah 1 dan 7," ujar Megawati. Para undangan tampak mesem-mesem mendengarnya.

Ulang tahun Mega dilakukan dengan pertunjukan aksi-aksi generasi milenial. Mega mengatakan sebenarnya tahun ini dia tidak ingin merayakan ulang tahunnya.

"Saya memang tadinya ndak mau lagi ngundang banyak tamu. Saya maunya leyeh-leyeh," kata dia.

Baca juga: Cerita Mantan Menteri yang Menjuluki Megawati The Brave Lady

Namun, dia didorong untuk merayakannya dengan anak-anak muda. Alasannya karena banyak anak muda yang ingin mengungkapkan ekspresi mereka.

Perayaan ulang tahun pun digelar di Puri Agung, Grand Sahid Jaya. HUT ke-72 Megawati dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Beberapa mantan menteri yang dulu tergabung dalam Kabinet Gotong Royong juga hadir. Mereka bahkan ikut meluncurkan buku berjudul "The Brave Lady" tentang Megawati.

Kompas TV Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri menyindir para pelaku penyebar hoaks yang belakangan ini diberitakan. Hal ini disampaikan Megawati saat ia bercerita tentang kehidupannya di kala muda yang sering mendampingi ayahnya ke acara kenegaraan. Megawati pun menantang para pelaku hoaks dan perundungan untuk debat dengan dirinya. Menurut Megawati, kaum pemuda Indonesia telah kehilangan jiwa nasionalis untuk bangsa dan negara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Nasional
Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Nasional
Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Nasional
Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Nasional
Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Nasional
Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Nasional
Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com