Cuaca Ekstrem, Kapal Tanker MT Eastern Glory Tabrak Jembatan di Batam

BATAM, KOMPAS.com - Kapal Tanker MT Eastern Glory yang sedang labuh jangkar di perairan Pulau Akar Barelang, hayut hingga menghantam Jembatan II Barelang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (23/1/2019).

Beruntung kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa.

Direktur Direktorat Polisi Air dan Udara Polda Kepri Kombes Benyamin Sapta yang dikonfirmasi membenarkan kejadian ini.

Dia menyebut, personelnya sedang berupaya melakukan evakuasi menggunakan kapal patroli Ditpolairud Polda Kepri.

Baca juga: Dampak Kerugian dari Karamnya Kapal Tanker BBM di Alor Masih Dihitung

"Saat ini, personel berusaha melakukan evakuasi," kata Benyamin.

Dia mengatakan, dari pemeriksaan awal, diduga tali jangkar kapal tanker tersebut putus akibat gelombang dan angin kencang yang terjadi saat ini di perairan Kepri.

Sehingga, kapal tersebut terbawa arus hingga akhirnya menghantam Jembatan II Barelang.

"Untuk kerusakan kami belum tahu, sebab saat ini kami berupaya melakukan evakuasi yang lebih utama," ujar dia.

Untuk menghindari benturan yang terlalu kuat, Ditpolairud Polda Kepri menempatkan 2 kapal patrolinya di bagian belakang kapal tanker tersebut.

Tujuannya untuk mendorong kapal tersebut agar berpindah dan bisa ditarik ke lokasi semula.

Baca juga: Evakuasi Kapal Tanker Berbendera Cook Island yang Kandas di NTT Terhambat Cuaca

"Cuaca tidak bersahabat, hal ini menjadi kendala kami. Tapi kami usahakan proses evakuasi bisa secepatnya dilakukan," ujar dia.

Sekadar informasi, kapal tanker yang menabrak Jembatan II Barelang ini merupakan kapal tangkapan yang dilakukan Tim Gabungan F1QR Lantamal IV dan Lanal Batam atas kasus penyelundupan 5.000 ton industrial diesel oil (IDO) atau bahan bakar minyak (BBM) sejenis solar.

Selain itu, kapal ini juga sama sekali tidak mengantongi dokumen pelayaran, alias melakukan pelayaran secara ilegal.