Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Sulsel, 9 Orang Meninggal dan 7 Orang Hilang

Kompas.com - 23/01/2019, 16:41 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAKASSAR, KOMPAS.comBanjir yang melanda Kota Makassar dan enam kabupaten di Sulawesi Selatan mengakibatkan 9 orang meninggal dunia dan 7 orang lainnya dinyatakan hilang. Sedangkan korban banjir yang telah dievakuasi mencapai 3321 jiwa, seorang diantaranya sedang sakit. 

Menurut Kabag Humas dan Protokol Pemprov Sulsel, Devo Khadaffi yang dikonfirmasi, Rabu (23/1/2019) sore, 9 orang meninggal yakni 7 orang di Kabupaten Gowa dan 3 orang di Kabupaten Jeneponto. Sedangkan, 7 orang hilang terdiri dari 3 orang di Kabupaten Gowa, 3 orang di Kabupaten Jeneponto dan 1 orang di Kabupaten Pangkep.

“Data sementara korban bencana banjir, longsor dan angin kencang yang melanda Sulsel yakni terdiri dari 9 orang meninggal, 7 orang hilang, 1 orang sakit, dan 3321 orang pengungsi. Sebanyak 1423 rumah warga terendam banjir, 32 rumah warga hanyut, 4 tempat ibadah terendam, 1 fasilitas pemerintah, 2 pasar, 7 jembatan rusak, 4750 Meter jalan yang terendam banjir, 6 sekolah, 8629 ha sawah,” rincinya.

Baca juga: Cerita Warga: Banjir di Makassar Tahun Ini Beda, Datangnya Tiba-tiba

Selain banjir, lanjut Devo, sebanyak 5 rumah yang tertimbun longsor di dua lokasi di Kabupaten Gowa yakni di Kelurahan Sapaya, Kecamatan Bungaya dan di Kecamatan Tinggi Moncong.

Pemerintah daerah bersama tim BPBD, kepolisian, dan TNI sementara menangani bencana longsor yang terjadi di Kabupaten Gowa.

“Bencana banjir dan longsor ini terparah terjadi di wilayah Kabupaten di Sulsel, sedangkan di Kota Makassar hanya 300 rumah yang terendam air dihuni 1000 jiwa orang yang kini telah mengungsi,” tuturnya.

Kompas TV Dampak banjir dan cuaca buruk di wilayah Sulawesi Selatan meluas ke wilayah Kabupaten Maros dan Kota Makassar. Dari video pantauan udara yang direkam warga, terlihat sebagian besar Kabupaten Gowa tertutup genangan air bercampur lumpur akibat luapan Sungai Jene Berang. Wilayah terdampak parah berada di Kecamatan Pallangga, Gowa, dan Jene Tallasa. Luapan air terjadi akibat tingginya debit air dari bendungan Bili-Bili yang melebihi ambang batas dan berdampak tergenangnya permukiman warga dan persawahan. Tak hanya itu, wilayah Kabupaten Maros juga terdampak parah. Sementara ruas jalan poros Maros-Makassar macet sejauh 3 kilometer akibat tingginya debit air yang menggenangi jalur poros ke Sulawesi Selatan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com