Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Terjang 7 Wilayah di Sulsel, Pemerintah Kerahkan 450 Tagana

Kompas.com - 23/01/2019, 15:27 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banjir menerjang Kota Makassar dan 6 kabupaten di Sulawesi Selatan, Selasa (22/1/2019) lalu. Bahkan, banjir ini menyebabkan sebuah jembatan dan sejumlah rumah warga terseret arus deras aliran sungai terpanjang di Sulawesi Selatan, Sungai Jeneberang.

Adapun 6 kabupaten tersebut adalah Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, Kabupaten Barru, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Jeneponto, dan Kabupaten Sopeng.

Pemerintah telah mengerahkan 450 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu korban bencana alam ini. Jumlah tersebut terdiri dari 100 orang dari Gowa, 200 orang dari Makassar, 50 orang dari Pangkep, 50 orang dari Maros, dan 50 orang dari Barru.

"Tim sudah bergerak. Ada 450 Tagana ke lokasi yakni dari Gowa, Makassar, Maros, Pangkep, dan Barru. Mereka membantu proses evakuasi warga yang terjebak banjir. Juga kami kerahkan dua perahu karet di Gowa dan satu di Makassar," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Baca juga: Banjir Terparah Terjadi di 4 Daerah di Sulsel, Ketinggian Air Capai 2 Meter

Agus menyampaikan, kondisi terparah akibat bencana ini berada di Gowa dan Makassar. Ini disebabkan tingginya curah hujan selama dua hari berturut-turut, ditambah Sungai Jeneberang meluap.

Data dari Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sulawesi Selatan, lanjut dia, hingga Rabu (23/1/2019) pukul 09.00 WIB, tercatat sebanyak 2.121 jiwa di Kabupaten Gowa mengungsi dan di Kota Makassar lebih dari 1.000 jiwa mengungsi.

Di Kabupaten Gowa, sebanyak 70 jiwa mengungsi di Masjid Baiatul Jihad Tompobalang, 200 jiwa di Kelurahan Samata, 200 jiwa di Masjid Mangngali, 21 jiwa di Puskesmas Pallangga, 56 jiwa di Kantor Camat Pallangga.

Sementara, 33 jiwa mengungsi di BTN Pallangga Mas, 6 jiwa di Puskesmas Kampili, 94 jiwa di Masjid Nurul Iman Yabani Bonto Ramba Somba Opu, 600 jiwa di Pasar Sungguminasa, 40 jiwa di Gardu Induk PLN Sungguminasa, 120 jiwa di Padang-pandang, 160 jiwa di Bukit Tamarunang, dan 521 jiwa di Kompleks RPH Tamarunang.

Dapur umum

Pemerintah pun telah mendirikan tiga dapur umum di wilayah terdampak bencana banjir ini.

"Saat ini sudah ada dua titik dapur umum di Kota Makassar masing-masing di Paccerakkang dan Perumahan Bumi Tamalandrea Permai. Sementara satu dapur umum di Gowa ada di Pasar Sentral Sungguminasa," ujar Agus.

Agus menambahkan, Kementerian Sosial (Kemensos) telah mengirimkan bantuan bencana alam tahap pertama ke Dinsos Provinsi Sulawesi Selatan.

Barang bantuan tersebut terdiri dari bantuan makanan dan lauk pauk sebanyak 1.400 paket, 15.000 bungkus mi instan, 1 unit tenda serbaguna keluarga, 300 lembar tenda gulung, 50 unit velbed, 100 kasur.

Selain itu, Kemensos juga telah mengirimkan peralatan keluarga sebanyak 600 paket, 250 paket peralatan dapur keluarga, 200 lembar selimut, dan 100 paket sandang.

Agus menyebutkan, total bantuan pada tahap pertama yang diberikan pemerintah ini sebesar Rp 874.517.200.

"Kami akan terus memantau perkembangan upaya perlindungan korban bencana banjir Sulawesi Selatan dan sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo bahwa prioritas penanganan Kemensos adalah pemenuhan kebutuhan dasar warga tedampak," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com