GOWA, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) sejak Selasa (22/1/2019) mengakibatkan bencana longsor dan banjir.
Data BPBD Kabupaten Gowa menyebutkan, sejumlah korban dinyatakan tewas sementara puluhan lainnya masih dalam pencarian.
Pihak pemerintah sendiri mengaku masih berusaha menembus akses yang terputus pada Rabu (23/1/2019) untuk mencari korban hilang serta mengevakuasi korban selamat.
BPBD Kabupaten Gowa menyebutkan, hujan deras menyebabkan longsor di tiga kecamatan masing-masing Kecamatan Tinggimoncong, Kecamatan Bontomarannu dan Kecamatan Manuju.
Baca juga: Khawatir Bencana Longsor, 100 Warga Cisolok Sukabumi Mengungsi
Sementara di Dusun Pattiro, Desa Pattalikang, Kecamatan Manuju, menjadi wilayah paling parah tertimbun longsor, yang mengakibatkan puluhan warganya hilang.
"Ada sekitar 20 orang yang kami tidak tahu nasibnya. Di sini kami temukan bayi yang sudah meninggal," kata Muhammad Ifal, salah seorang warga Dusun Pattiro, Kecamatan Manuju melalui telepon seluler ke Kompas.com, Rabu.
Sementara pihak pemerintah kabupaten Gowa sendiri menyatakakan bahwa korban tewas berjumlah enam orang berdasarkan laporan masuk.
Meski demikian, pihak Pemkab Gowa terus menunggu informasi dari masyarakat terkait kondisi keseluruhan korban longsor dan banjir ini.
Baca juga: Banjir Landa Gowa, 2.121 Warga Mengungsi, Satu Anak Balita Tewas
Berikut identitas korban tewas yang berhasil dihimpun Kompas.com:
1. Akram Al Yusran (3), warga BTN Zigma Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga,
2. Rizal Lisantrio (48), warga BTN Batara Mawang, Kecamatan Sombaopu.
3. Syarifuddin di Kelurahan Sapaya, Kecamatan Bungaya.
4. Seorang balita yang belum teridentifikasi
5. Andi Sri Hastuti, warga Kelurahan Malino, Kecamatan Tinggimoncong.
6. Seorang korban tewas lainnya di Desa Parigi, Kecamatan Tinggi Moncong yang belum teridentifikasi.
Baca juga: Sungai Jeneberang Meluap, Jembatan Putus, Ratusan Rumah Kebanjiran
Pihak pemerintah kabupaten sendiri masih kesulitan menembus sejumlah titik longsor untuk melakukan evakuasi.
"Kami masih terkendala alat berat dan sulitnya menembus medan akibat jalan tertutup longsor dan sejumlah jembatan terputus. Tetapi kami masih terus dengan berbagai cara untuk menembus lokasi" kata Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga, Rabu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.