Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Bupati Trenggalek yang Menghilang Disebut Alami Tekanan Politik

Kompas.com - 22/01/2019, 19:11 WIB
Achmad Faizal,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Menghilangnya Wakil Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin atau Gus Ipin terus menimbulkan sejumlah spekulasi.

Sejumlah pihak menduga, menghilangnya wakil Emil Dardak tersebut diduga sebagai puncak gejolak politik regional di daerah tersebut.

Gejolak politik itu terkait penunjukan wakil bupati Trenggalek setelah Bupati Emil Dardak dilantik sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur pada Februari mendatang.

Seperti diketahui, setelah memenangkan Pilkada Jawa Timur bersama Khofifah Indar Parawansah, Emil Dardak akan dilantik sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur pada Februari mendatang.

Baca juga: Wakil Emil Dardak di Trenggalek Menghilang Sejak 9 Januari 2019

Otomatis, Mochamad Nur Arifin yang selama ini menjabat sebagai Wakil Bupati Trenggalek, akan naik jabatan menjadi bupati menggantikan Emil Dardak.

Dugaan adanya tekanan akibat gejolak politik ini secara tidak langsung disiratkan oleh Sekretaris PDI-P Jawa Timur Sri Untari. Secara tidak langsung, Sri Untari membenarkan ada tekanan kepada wakil bupati berusia 28 tahun itu.

"Kalau bisa jangan ada yang menekan lah. Diselesaikan secara baik-baik saja," ujarnya, Selasa (22/1/2019).

Dia menolak membahas rinci soal pemilihan Wakil Bupati Trenggalek. "Pelantikan bupati sebagai Wakil Gubernur Jatim saja belum. Prosesnya, setelah pelantikan wakil gubernur, pelantikan bupati baru pemilihan wakil bupati," jelasnya.

Ketua PDI-P Trenggalek Doding Rahmadi juga membenarkan jika Gus Ipin sedang mengalami tekanan politik. Namun dia menolak tekanan politik seperti apa yang dimaksud.

Baca juga: Wakil Bupati Trenggalek yang Menghilang Mendadak Muncul Dampingi Maruf Amin

"Di Trenggalek memang lagi ramai isu tekanan politik itu. Ada pihak yang memaksa Mas Ipin menyetujui sosok wabup dan sekda baru. Padahal, mungkin Mas Ipin kurang sreg dengan sosok-sosok itu," katanya.

Dia tidak sepakat jika Gus Ipin disebut menghilang. "Jadi Mas Ipin itu bukan menghilang. Lebih tepat menepi, mencari inspirasi. Dan saya tahu betul dia masih melakukan tugasnya sebagai wakil bupati Trenggalek," terangnya.

Penjelasan Wakil Bupati Trenggalek

Seperti diberitakan sebelumnya, Mochamad Nur Arifin atau Gus Ipin dikabarkan menghilang selama 10 hari sejak 9 Januari sampai 19 Januari. Gubernur Jawa Timur tidak menerima surat izin dari resmi dari Gus Ipin. 

Namun secara mengejutkan, Mochamad Nur Arifin tiba-tiba muncul menghadiri istighosah kubro yang digelar di Stadion Menak Sopal, Trenggalek, Selasa (22/1/2019). Dia terlihat mendampingi calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin.

Baca juga: 5 Fakta Hilangnya Wabup Trenggalek, Mas Ipin Telah Seminggu Mangkir hingga Peringatan dari Kemendagri

Dalam sambutan singkatnya di acara tersebut, wakil bupati termuda di Indonesia tersebut menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh pemerintahnya terhadap masyarakat.

Kehadiran Nur Arifin dalam acara tersebut seolah menjawab teka-teki keberadaannya selama ini.

Saat disinggung terkait keberadaannya selama mangkir dari kedinasan, Mochamad Nur Arifin enggan memberi komentar banyak.

Ia menyarankan, bila ingin mengetahui di mana keberadaannya selama ini, bisa melihat melalui akun media sosial pribadinya.

Baca juga: Kemendagri Minta Wabup Trenggalek Segera Menghadap Gubernur Jatim

“Kalau ingin tahu aktivitas saya, silahkan lihat Instagram saya,” ucap dia. 

Seperti diketahui, Gus Ipin bersama Emil Dardak memenangi Pilkada Trenggalek pada 2015 silam. Gus Ipin bukanlah kader partai melainkan sosok pengusaha. Dia dan Emil Dardak diusung oleh tujuh parpol, yakni PDI-P, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai Gerindra, PPP dan Partai Hanura. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com