Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asita Manggarai Barat Menolak Rencana Penutupan TN Komodo

Kompas.com - 22/01/2019, 16:43 WIB
Markus Makur,
Khairina

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com-Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Association of The Indonesian Tours dan Travel Agencies (Asita) cabang Kabupaten Manggarai Barat, Flores, NTT menolak keras rencana Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat untuk menutup Taman Nasional Komodo selama setahun, Selasa (22/1/2019).

"Kami sudah melakukan pertemuan dengan seluruh pelaku pariwisata di Manggarai tentang rencana Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang disampaikan Gubernur NTT untuk menutup Taman Nasional Komodo selama setahun. Hasil pertemuan itu, Asita Kab. Manggarai Barat dan seluruh pelaku pariwisata menolak rencana itu," jelas Ketua Pelaksana Harian Asita Cabang Manggarai Barat, Donatur Matur kepada KOMPAS.com, Selasa (22/1/2019).

Baca juga: Ini Alasan Gubernur NTT Tutup Taman Nasional Komodo

Matur menjelaskan, pernyataan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat di publik tentang rencana menutup TN Komodo selama setahun membuat pelaku pariwisata di Manggarai Barat serta Asita cabang Manggarai Barat tidak tenang.

Wisatawan asing dan agen perjalanan wisata dunia terus bertanya kepada Asita Manggarai Barat tentang rencana tersebut.

"Kami mendapatkan surat elektronik melalui email dan pesan whatsapp yang berkaitan dengan rencana penutupan Taman Nasional Komodo tersebut. Banyak wisatawan mancanegara yang membatalkan perjalanan wisata ke Taman Nasional Komodo. Sebaiknya pemimpin NTT membuat kajian-kajian terlebih dahulu sebelum membuat pernyataan di publik," jelasnya.

Matur menjelaskan, awal tahun 2019 ini, ada 3 pernyataan Gubernur NTT tentang Manggarai Barat. Pertama, rencana menaikkan tarif masuk ke TN Komodo. Kedua, rencana tidak memberikan izin untuk membangun hotel melati di Labuan Bajo. Ketiga, rencana penutupan TN Komodo selama setahun.

Pernyataan-pernyataan ini memberikan dampak yang merugikan masyarakat Manggarai Barat, pelaku pariwisata, dan lembaga pariwisata.

Menurut Matur, sebaiknya Gubernur NTT sebagai pemimpin harus fokus dalam memberikan pernyataan publik. Satu pernyataan belum dilaksanakan, muncul pernyataan berikutnya.

"Kami berharap pernyataan publik seorang pemimpin memberikan kesejukan kepada rakyat dan pelaku pariwisata di Manggarai Barat. Pemimpin NTT sebaiknya membuat kajian-kajian terlebih dahulu sebelum membuat pernyataan di publik," harapnya.


Duduk bersama dengan pelaku pariwisata

Matur meminta Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat untuk datang ke Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat untuk duduk bersama dengan masyarakat, pelaku pariwisata, Pemkab Manggarai Barat dan pengelola Taman Nasional Komodo.

Gubernur NTT sebaiknya meminta kajian dari Pemkab Mabar dan pelaku pariwisata serta lembaga pariwisata yang sudah lama mempromosikan pariwisata di Manggarai Barat.

"Saatnya pemimpin NTT membuat pertemuan bersama untuk mengkaji semua wacana tersebut. Kami sangat dirugikan dari pernyataan tersebut sebab agen perjalanan wisata dunia dan wisatawan asing langsung bertanya kepada kami di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat," ajaknya.

Matur berharap, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat membuat kajian-kajian terkait rencana buat pengelolaan Taman Nasional Komodo yang akan dikelola oleh Pemprov Nusa Tenggara Timur.

"Sebaiknya Pemprov NTT membuat kajian terlebih dahulu tentanf berbagai rencana untuk mengelola TN Komodo. Mengelola TN Komodo tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hal yang dipertimbangan untuk mengelola TN Komodo," ajaknya. 

Kompas TV Pemerintah Nusa Tenggara Timur, berencana menutup Pulau Komodo dari kunjungan wisatawan, selama setahun. Rencana ini akan dilaksanakan, untuk memulihakan habitat komodo, yang saat ini semakin berkurang, akibat minimnya sumber makanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com