Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Deklarasi "Tandingan" Partai Demokrat di Cirebon, Wali Kota Dianggap Tersesat hingga Komentar Timses Jokowi

Kompas.com - 22/01/2019, 16:09 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tak mau kalah dengan sikap politik Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis, Partai Demokrat gelar deklarasi "Indonesia Menang" di sebuah hotel di Kota Cirebon.

Deklarasi tersebut dihadiri sejumlah tokoh partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi di Kota Cirebon. Selain itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Herman Khaeron, mengatakan, Nasrudin adalah kader yang sedang tersesat.

Berikut ini fakta baru terkait sikap politik Wali Kota Cirebon jelang Pilpres 2019:

1. Deklarasi "Indonesia Menang" di Kota Cirebon

Pasangan Prabowo-Sandiaga saat tiba di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (17/1/2019)KOMPAS.com/Rakhmat Nur Hakim Pasangan Prabowo-Sandiaga saat tiba di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (17/1/2019)

Herman Khaeron, Ketua DPP Partai Demokrat, bersama puluhan kader Partai Demokrat di Kota Cirebon menggelar deklarasi "Indonesia Menang" untuk pasangan Prabowo-Sandi.

Deklarasi tersebut sebagi respon dari sikap politik dari kader Partai Demokrat dan sekaligus Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis, yang menyatakan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf beberapa waktu lalu.

Sejumlah ketua partai koalisi Prabowo-Sandi tingkat kota Cirebon juga tampak hadir dalam acara di sebuah hotel di Jalan Wahidin, Kota Cirebon, Senin (21/1/2019).

Baca Juga: Demokrat Respons Sikap Wali Kota Cirebon, Deklarasikan "Indonesia Menang"

2. Herman: Nasrudin Azis tersesat

Nasrudin Azis kader Partai Demokrat yang juga walikota Cirebon menggunakan jaket hitam (sebelumnya batik) bertulis Jokowi 1 Kali lagi sambil mengacungkan satu jempol pasca deklarasi di salah satu Hotel Cirebon, Sabtu (19/1/2019). Azis didampingi Saan Mustofa Ketua Badan Pemanangan Jokowi – Maruf Jawa Barat dan Edi Suripno Ketua Pemenangan  Kota Cirebon. Kompas.com/ MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Nasrudin Azis kader Partai Demokrat yang juga walikota Cirebon menggunakan jaket hitam (sebelumnya batik) bertulis Jokowi 1 Kali lagi sambil mengacungkan satu jempol pasca deklarasi di salah satu Hotel Cirebon, Sabtu (19/1/2019). Azis didampingi Saan Mustofa Ketua Badan Pemanangan Jokowi – Maruf Jawa Barat dan Edi Suripno Ketua Pemenangan Kota Cirebon.

Herman yang akrab disapa Kang Hero mengatakan, Nasrudin Azis adalah kader Partai Demokrat yang sedang tersesat.

Hero pun tidak habis pikir, Azis yang menurutnya salah satu kader Demokrat terbaik di Cirebon, mendeklarasikan dukungan ke Jokowi-Ma'ruf.

"Yang belok berarti tersesat, mudah-mudahan dia (Azis) kembali ke jalan yang benar," kata Herman saat memberikan pidato di acara deklarasi "Indonesia Menang".

Seperti diketahui, Herman ditugaskan oleh DPP dan Kogasma untuk mendalami kasus tersebut.

Namun, hingga saat ini dia belum bertemu Azis karena sedang melakukan kunjungan kerja ke Surabaya.

Dia berharap, pertemuan deklarasi ini merupakan jawaban dari kebimbangan kader di tingkat bawah dan seluruh pihak bahwa Demokrat masih solid dan kuat.

Baca Juga: Kasus Bupati Cirebon, KPK Periksa Satu Dirut Perusahaan

3. Ancaman sanksi dari Partai Demokrat

Herman Khaeron, Ketua DPP Partai Demokrat ditugaskan untuk mendalami kasus Nasrudin Azis, kader yang juga walikota yang mendukung Jokowi-Maruf, Minggu (20/1/2019). Hasil yang didapatkan Herman akan dijadikan bahan majelis pertimbangan pusat untuk bersikap dan memberikan keputusan. Kompas.com/ MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Herman Khaeron, Ketua DPP Partai Demokrat ditugaskan untuk mendalami kasus Nasrudin Azis, kader yang juga walikota yang mendukung Jokowi-Maruf, Minggu (20/1/2019). Hasil yang didapatkan Herman akan dijadikan bahan majelis pertimbangan pusat untuk bersikap dan memberikan keputusan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com