Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Si Legit Rambutan Tangkue Khas Lebak, Rasanya seperti Manisan

Kompas.com - 22/01/2019, 15:40 WIB
Acep Nazmudin,
Khairina

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Rambutan tangkue menjadi primadona di pasaran saat musimnya telah tiba.

Bagi pecinta buah lokal, tidak ada salahnya untuk berburu rambutan tangkue dari lokasi asalnya di Kabupaten Lebak.

Terdapat tiga kecamatan yang menjadi sentra produksi rambutan tangkue yakni Maja, Curugbitung dan Sajira.

Ketiganya berada di Kabupaten Lebak yang mudah dijangkau menggunakan kereta komuter dari Jakarta.

Kasi Produksi Hortikultura, Biofarmaka dan Tanaman Hias, Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Irwan Riyadi mengatakan, saat ini baru saja dimulai musim panen rambutan tangkue.

Baca juga: Panjat Pohon Rambutan, Pemuda di Muara Enim Tewas Tersengat Listrik

Sebaran pohonnya terpusat di tiga kecamatan tersebut, dan bisa menjadi tujuan wisata untuk berburu rambutan segar langsung petik dari pohonnya.

 

Soal rasa, rambutan tangkue tidak perlu diragukan lagi, lantaran terkenal manis dan berbeda dengan jenis rambutan lain.

"Rambutan tangkue punya keunggulan dari rasanya, manisnya khas, teksturnya kering tapi legit dan daging buahnya lepas dari kulitnya," kata Irwan kepada Kompas.com, (22/1/2019).

Rasanya yang manis ini konon menjadi alasan mengapa rambutan ini diberi nama Tangkue, yang merupakan nama manisan labu berasal dari China.

Irwan menyebut, rambutan tangkue hanya bisa ditemukan di Kabupaten Lebak dan sudah tumbuh sejak ratusan tahun silam.

Jenis rambutan ini juga sudah dicatat di Kementerian Pertanian sebagai rambutan varietas unggul dari Provinsi Banten.

Untuk pengunjung yang ingin memetik langsung tangkue di pohonnya, Irwan mengatakan bisa berkunjung ke perkebunan tangkue di Maja, Curugbitung maupun Sajira. Umumnya, pohon rambutan tangkue tumbuh di lahan-lahan yang dikelola oleh masyarakat.

"Saat ini baru mulai panen, hingga akhir Februari nanti, pengunjung silakan datang, nanti kami arahkan perkebunan mana yang bisa dipanen," kata dia.

Untuk harga jual, rambutan tangkue dihargai mulai Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per kilogramnya. Rambutan tangkue juga dijual dalam bentuk ikat, jika dijajakan di pasar maupun di pinggir jalan, dengan harga jual Rp 7000 hingga Rp 10 ribu per ikat.

Kompas TV Simak laporan langsung dari Jurnalis KompasTV, Maharani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com