LEBAK, KOMPAS.com - Rambutan tangkue menjadi primadona di pasaran saat musimnya telah tiba.
Bagi pecinta buah lokal, tidak ada salahnya untuk berburu rambutan tangkue dari lokasi asalnya di Kabupaten Lebak.
Terdapat tiga kecamatan yang menjadi sentra produksi rambutan tangkue yakni Maja, Curugbitung dan Sajira.
Ketiganya berada di Kabupaten Lebak yang mudah dijangkau menggunakan kereta komuter dari Jakarta.
Kasi Produksi Hortikultura, Biofarmaka dan Tanaman Hias, Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Irwan Riyadi mengatakan, saat ini baru saja dimulai musim panen rambutan tangkue.
Baca juga: Panjat Pohon Rambutan, Pemuda di Muara Enim Tewas Tersengat Listrik
Sebaran pohonnya terpusat di tiga kecamatan tersebut, dan bisa menjadi tujuan wisata untuk berburu rambutan segar langsung petik dari pohonnya.
Soal rasa, rambutan tangkue tidak perlu diragukan lagi, lantaran terkenal manis dan berbeda dengan jenis rambutan lain.
"Rambutan tangkue punya keunggulan dari rasanya, manisnya khas, teksturnya kering tapi legit dan daging buahnya lepas dari kulitnya," kata Irwan kepada Kompas.com, (22/1/2019).
Rasanya yang manis ini konon menjadi alasan mengapa rambutan ini diberi nama Tangkue, yang merupakan nama manisan labu berasal dari China.
Irwan menyebut, rambutan tangkue hanya bisa ditemukan di Kabupaten Lebak dan sudah tumbuh sejak ratusan tahun silam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.