Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Agya Terjepit Truk di Tanjakan Gentong di Tasikmalaya, Pengakuan Sopir Truk hingga Sulitnya Evakuasi Korban

Kompas.com - 21/01/2019, 17:31 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kecelakaan maut di Tanjakan Gentong menelan empat korban jiwa, pada Jumat (18/1/2019).

Sebuah truk tronton pengangkut pasir tiba-tiba mengalami rem blong saat menanjak di Tanjakan Gentong, Tasikmalaya. Akibatnya, 3 buah unit mobil tertabrak dan salah satu mobil, merek Toyota Agya, hancur terjepit truk.

Empat penumpang yang merupakan satu kelaurga di dalam mobil Agya meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.

Baca fakta lengkapnya berikut ini:

1. Pengakuan sopir truk tronton saat terjadi kecelakaan

Ilustrasi kecelakaannastenkapeka Ilustrasi kecelakaan

Jajang Suhendi (35), sopir truk tronton bermuatan pasir, yang terlibat kecelakaan dengan Toyota Agya di Tanjakan Gentong, Tasikmalaya, mengakui rem truk miliknya blong.

"Saya membawa pasir penuh dari Tasikmalaya tujuan Purwakarta. Saat kejadian mobil mundur, saya injak rem jadi blong," kata Jajang saat ditemui di ruang Unit Laka Lantas Polres Tasikmalaya Kota, Sabtu (19/1/2019)

Setelah itu, dirinya mendengar suara tabrakan keras di bagian belakang truknya.

"Saya hanya ingat, bagaimana caranya mobil berhenti jangan sampai terus menabrak mobil di belakang. Jadi, saya terus membanting stir ke kiri sampai terguling dan berhenti," kata Jajang.

Setelah ditolong warga, dirinya mengaku kaget truk miliknya menjepit mobil Agya di belakangnya.

Baca Juga: Pengakuan Sopir Truk yang Tabrak Agya dan Menewaskan Satu Keluarga

2. Kesaksian para saksi mata di sekitar lokasi kecelakaan

Petugas Kepolisian dan TNI dibantu warga sekitar sedang mengevakuasi satu keluarga tewas dalam mobil Agiya yang terjepit dalam kecelakaan maut di Tanjakan Gentong, Tasikmalaya, Sabtu (19/1/2019) dini hari tadi. KOMPAS. com/IRWAN NUGRAHA Petugas Kepolisian dan TNI dibantu warga sekitar sedang mengevakuasi satu keluarga tewas dalam mobil Agiya yang terjepit dalam kecelakaan maut di Tanjakan Gentong, Tasikmalaya, Sabtu (19/1/2019) dini hari tadi.
Salah satu saksi mata, Jajang (25), menjelaskan, truk tronton bermuatan pasir bernomor polisi D 9472 AE pada Jumat (18/1/2019), menaiki Tanjakan Gentong dari arah Tasikmalaya dengan tujuan Purwakarta.

Truk tersebut berjalan perlahan, namun tronton melebar ke lajur kanan jalan untuk menghindari beban tanjakan.

Sementara itu, ada tiga mobil yang berderet di belakang truk dengan arah yang sama menaiki tanjakan.

Tiga mobil itu adalah Toyota Avanza bernomor polisi B 1269 PYY, mobil korban satu keluarga tewas Toyota Agya bernomor polisi D1496 ADJ, dan Honda Brio bernomor polisi R 9378 TC.

Saat itu, mobil Avanza hendak menyalip dari sisi kiri truk tronton dan diikuti mobil Agya.

Namun, saat Avanza berada di samping kiri truk dan Agya di belakang kiri truk, truk tiba-tiba mundur karena tak kuat menanjak.

Mobil Agya tak sempat langsung tertabrak mundur truk sampai terjepit dan mengalami kerusakan parah.

Sedangkan Avanza yang berada di samping kiri dan Brio ikut terhempas karena truk mundur sembari terguling ke sebelah lajur kanan jalan.

"Kecelakaannya empat mobil, tronton bermuatan pasir, Avanza, Agya dan Brio. Itu dari arah yang sama dari arah Tasikmalaya menuju Bandung. Beruntung di arah sebaliknya lagi sepi tidak ada mobil lain. Soalnya kejadiannya malam jam setengah sebelas," ujar Jajang.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Agya Terjepit Truk yang Menewaskan Satu Keluarga di Gentong

3. Korban tewas di lokasi kejadian

Ilustrasi kecelakaan.Autoevoluton Ilustrasi kecelakaan.

Kondisi mobil Agya berwarna merah bernomor polisi D 1496 ADJ mengalami rusak parah. Empat penumpang di dalamnya yang merupakan satu keluarga tewas seketika di lokasi kejadian.

"Mobil tronton enggak kuat saat menaiki tanjakan dan mundur lagi. Tronton menabrak tiga mobil di belakangnya sampai mobil Agya terjepit dan penumpang di dalamnya tewas," ujar Jajang (25) saat dimintai keterangan di lokasi kejadian.

Saat itu warga di sekitar lokasi berupaya mengevakuasi korban yang terjepit di mobil Agya tersebut.

"Saat kami melihat ke lokasi juga tadi, mobil ringsek parah dan penumpang di dalamnya terjepit," tambah dia.

Sementara itu, Widi (21), keluarga korban yang ditemui di lokasi mengatakan, keluarganya yang tewas berjumlah empat orang yakni seorang ayah, ibu, anak dan menantunya asal Jalan Sukamulya, Kabupaten Ciamis.

"Berangkat dari Ciamis dan akan menuju Banten untuk menghadiri acara keluarga," kata Widi.

Baca Juga: Seberangkan Mobil dengan Rakit di Sungai, 1 Keluarga Tewas Tenggelam

4. Proses evakuasi butuh 5 jam

Korban kecelakaan satu keluarga tewas berjumlah empat orang sedang dievakuasi di Tanjakan Gentong, Kota Tasikmalaya, Sabtu (19/1/2019) dini hari tadi.KOMPAS. com/IRWAN NUGRAHA Korban kecelakaan satu keluarga tewas berjumlah empat orang sedang dievakuasi di Tanjakan Gentong, Kota Tasikmalaya, Sabtu (19/1/2019) dini hari tadi.

Menurut polisi, keempat korban tewas itu baru bisa dikeluarkan dari mobil Agya yang ditumpanginya setelah lima jam. Satlantas Polres Tasikmalaya Kota mengerahkan satu unit crane untuk mempercepat proses evakuasi korban.

"Kami bisa mengevakuasi korban dari dalam mobil yang terjepit sampai Subuh tadi," ucap Kanit Laka Lantas Polres Tasikmalaya Kota, Ipda Dedi Haryana, Sabtu (19/1/2019).

Menurut Dedi, proses evakuasi mengalami kesulitan karena empat mobil berimpitan dan lokasinya berada di tanjakan. Evakuasi korban dan kendaraan selesai sampai pagi harinya.

"Empat orang korban tewas langsung dibawa ke RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya," tambah Dedi. Keempat korban yang tewas merupakan satu keluarga, yaitu ayah, ibu, anak dan seorang menantu asal Jalan Sukamulya 5, Kabupaten Ciamis. Mereka adalah Ajat Sudrajat (71), Yati Sukyati (61), Robi Fauzan (21) dan Herawati (25).

Baca Juga: Butuh 5 Jam, Keluarkan Satu Keluarga Penumpang Agya yang Tewas Terjepit Truk

5. Polisi masih selidiki kasus kecelakan di Tanjakan Gentong 

Kemacetan di Tanjakan Gentong dipotret dari udara.Kristianto Purnomo-Fikria Hidayat Kemacetan di Tanjakan Gentong dipotret dari udara.

Jajang Suhendi masih diamankan kepolisian di Unit Laka Lantas Mako Polres Tasikmalaya Kota. Pihak kepolisian pun masih menghimpun keterangan dan mendalami data saksi kecelakaan di Tanjakan Gentong tersebut. 

"Kita masih minta keterangan dari sopir tronton," kata Kanit Laka Lantas Polres Tasikmalaya Kota Ipda Dedi Heryana.

Sementara itu, Jajang mengaku pasrah dan masih syok setelah truknya menabrak sejumlah kendaraan dan menewaskan 4 orang.

"Saya juga kaget dan sempat syok, Pak. Sekarang mah saya terima saja bagaimana-mananya," ungkap dia.

Selain itu, keempat jenazah sudah diambil pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung asalnya di Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran.

"Pihak keluarga korban sudah mengambil keempat jenazahnya dan akan dibawa ke rumah duka, serta disemayamkan di kampung asalnya, Padaherang," kata Deki (24), salah seorang keluarga korban, saat ditemui di Mako Polres Tasikmalaya Kota, Sabtu siang.

Baca Juga: Agya Terjepit Truk yang Mundur di Tanjakan Gentong, Satu Keluarga Tewas

Sumber: KOMPAS.com (Irwan Nugraha)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com