KOMPAS.com - Tim dokter belum memperbolehkan Titi Wati (37) alias Titin untuk pulang ke rumah pasca-operasi bariatrik atau operasi saluran pencernaan.
Tim dokter Rumah Sakit Doris Sylvanus, Palangkaraya, mengatakan, Titi harus menjalani masa perawatan sebelum menjalani operasi lanjutan.
Perempuan penderita obesitas dengan berat 220 kilogram tersebut harus mempelajari pola makan agar kondisi kesehatannya tetap terjaga pasca-operasi.
Baca fakta lengkap kasus obesitas Titi Wati di Palangkaraya:
Operasi pada Selasa (15/1/2019) tersebut berlangsung selama 4 jam. Tim dokter yang terlibat pun mengakui tingkat kesulitan operasi saluran pencernaan tersebut cukup tinggi.
Hal itu lantaran kadar lemak dalam tubuh Titin cukup tebal, hingga mencapai lima belas sentimeter.
“Agar tindakan operasi ini tetap berjalan lancar, kami terpaksa melakukan modifikasi teknik untuk tetap bisa memasukan alat operasi ke dalam tubuh Titi Wati," kata Dr Gede Eka Rusdi Antara, Sp.B-Kbd, dokter ahli bedah digestif dari Denpasar, Bali.
Baca Juga: 5 Fakta Kasus Obesitas yang Diderita Titi Wati, Libatkan 16 Dokter Ahli hingga Mulai Jalani Operasi
Usai menjalani operasi, Titi segera dirawat tim medis di ruang ICU. Operasi bariatrik tersebut adalah operasi tahap awal.
Tim dokter mengagendakan operasi lanjutan, setelah mendapat hasil pantauan tim medis terhadap body mass index.
Seperti diketahui, indeks massa tubuh pasca-operasi harus turun sebanyak lima puluh sampai dengan enam puluh persen.
Menurut tim dokter, jika angka tersebut tercapai, maka selanjutnya akan dilaksanakan operasi gastric bypass atau bypass antara lambung ke usus, sehingga pasien merasa cepat kenyang dan membuat tubuh menyerap lebih sedikit kalori.
“Kami belum bisa memastikan kapan waktu operasi tahap kedua bisa dilaksanakan, karena kami masih menunggu perkembangan pasca-operasi, semua tergantung pada body mass index atau indeks massa tubuh pasca-operasi, harus turun sebanyak lima puluh sampai dengan enam puluh persen,” kata Gede.
Baca Juga: Titi Wati Si Penderita Obesitas Mulai Jalani Operasi Saluran Pencernaan