Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Abu Tours Dituntut 20 Tahun Penjara dan Denda Rp 100 Juta

Kompas.com - 21/01/2019, 16:35 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Setelah disidang 28 kali di Pengadilan Negeri Makassar, Direktur Utama PT Amanah Bersama Ummat (Abu Tours), Muhammad Hamzah Mamba akhirnya dituntut hukuman 20 tahun penjara dan denda sebesar Rp 100 Juta subsider 1 tahun kurungan.

Tuntutan ini dibacakan langsung oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Darmawan Wicaksono dalam persidangan lanjutan, Senin (21/1/2019).

Tuntutan jaksa ini sesuai dengan perbuatan Hamzah Mamba yang secara sadar menggelapkan dan jemaah sebesar Rp 1,2 triliun yang dikumpulkan dari 86.720 calon jemaah umrah.

"Menuntut supaya majelis hakim yang memeriksa terdakwa memutuskan menyatakan menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 20 tahun serta denda sebesar Rp 100 juta subsidaer 1 tahun kurungan," tuntut Darmawan.

Baca juga: Korban Abu Tours Minta Mamba Dihukum Seumur Hidup

Darmawan menjelaskan, Hamzah Mamba dianggap melanggar pasal 372 juncto pasal 55 ayat (1) ke 1 juncto pasal 64 ayat (1) ke 1 KUHP tentang penggelapan serta pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Jo. Pasal 55 ayat (1) ke 1 juncto pasal 64 ayat (1) ke 1 KUHP.

"Penuntut umum berpendapat terdakwa melakukan tindak pidana penggelapan yang dilakukan bersama-sama dan berlanjut. Dana Rp 1,2 triliun milik jemaah digunakan secara sadar oleh Hamzah Mamba untuk membayar gaji karyawan, agen, dan mitra Abu Tours melalui rekening pribadi terdakwa,” katanya Darmawan.

Selain itu, lanjut Darmawan, dana tersebut juga digunakan untuk kepentingan pribadi Hamzah Mamba, istrinya Nursyariah Mansyur, Kasim Sanusi, dan Chaeruddin.

Diketahui, tuntutan ini dibuat berdasarkan keterangan saksi dan pemeriksaan Hamzah Mamba sendiri.

Total ada 34 saksi fakta dan tiga orang saksi ahli yang dimintai keterangannya saat menjadi saksi di persidangan Hamzah Mamba. Sidang lanjutan akan digelar akan digelar, Kamis (24/1/2019) untuk mendengarkan pembelaan terdakwa atau pleidoi.

Baca juga: Polisi Sita Pesantren, Restoran, hingga Media Milik Abu Tours

Sebelumnya diberitakan, kasus Abu Tours mulai diselidiki Polda Sulsel setelah banyaknya laporan dari jemaah yang batal diberangkatkan ke tanah suci Mekah untuk menunaikan ibadah umrah pada awal tahun 2018 lalu.

Dalam penyidikan polisi, sekitar 86.720 jemaah yang batal berangkat umrah tersebar di 15 provinsi di Indonesia telah menyetorkan uang biaya perjalanan. Dalam kasus ini, kerugian total jemaah mencapai Rp 1,8 triliun.

Polda Sulsel yang menangani kasus ini telah menyita 33 aset tidak bergerak seperti tanah dan bangunan milik Abu Tours di beberapa lokasi berbeda.

Selain itu, polisi juga menyita 36 kendaraan mewah, alat elektronik, unit usaha, dan uang tunai sebanyak Rp 226.000.000.

Dalam perkara ini, polisi telah menetapkan 4 orang tersangka yakni Hamzah Mamba (CEO Abu Tours), Nursyariah Mansyur (istri bos Abu Tours Hamzah Mamba), Muhammad Kasim (mantan Manajer Keuangan Abu Tours), dan Chaeruddin (Komisaris Abu Tours).

Kompas TV Kasus dugaan penipuan, penggelapan, dan pencucian uang 96 ribu calon jemaah umrah PT Amanah Bersama Ummat, Abu Tours, memasuki tahap pembacaan tuntutan, Kamis (17/1).<br /> <br /> CEO Abu Tours, Hamzah Mamba, akan mendengarkan tuntutan jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Kejaksaan Negeri Makassar.<br /> <br /> Sebelum pembacaan tuntutan ini, terdakwa sudah mengikuti beberapa tahapan persidangan. Mulai dari pembacaan dakwaan, eksepsi, replik, pembacaan putusan sela, hingga pemeriksaan keterangan para saksi.<br /> Sebelumnya, dalam dakwaannya, jaksa menyatakan Abu Tours menyebabkan kerugian negara senilai Rp 1,2 Triliun dari total 96 ribu anggota jemaah Abu Tours yang gagal berangkat sejak tahun 2016 hingga 2018. Saat mulai beroperasi tahun 2012, Abu Tours sudah memberangkatkan ribuan anggota jemaah ke Tanah Suci. Perusahaan ini memiliki 24 cabang di seluruh Indonesia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com