Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Ambruk, Jembatan di Jalan Trans Flores Dibangun Tahun 2019

Kompas.com - 20/01/2019, 21:47 WIB
Nansianus Taris,
Khairina

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com-Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Leonardus Lelo menjelaskan, Jembatan Dagemage di jalur utara Jalan Trans Flores akan dibangun 2019 ini.

"Tadi saya kontak dengan Kadis PU provinsi, katanya tahun ini jembatan yang ambruk tahun 2018 lalu akan dibangun. Anggarannya sekitar Rp 13 miliar lebih," jelas Leo kepada Kompas.com, Minggu (20/1/2019) sore.

Leo menjelaskan, hampir setahun, warga di Kabupaten Sikka dan juga kabupaten lainnya mengandalkan jembatan darurat di Kali Dagemage. Padahal, jembatan itu menghubungkan akses transportasi antara 7 kabupaten di Flores.

Baca juga: Jembatan Darurat Ambruk, Jalur Maumere-Ende Lumpuh

"Masyarakat diharapkan bersabar menanti jembatan ini dibangun lagi oleh Pemerintah Provinsi NTT. Sekarang sudah masuk proses pelelangan itu jembatan. Tunggu hasil saja. Yang pasti tahun ini jembatan itu dibangun. Jembatan itu panjangnya sekitar 60 meter," jelas anggota DPRD NTT asal kabupaten Sikka itu.

Sebelumnya diberitakan, jembatan darurat di Kali Dagemage di jalan strategis nasional, tepatnya di Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, ambruk dihantam banjir kali.

Akibatnya, akses transportasi melalui jalur pantai utara (pantura) Pulau Flores lumpuh total akibat banjir yang melanda wilayah itu.

Banjir merobohkan sebuah jembatan di Desa Dagemaga, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, hingga mengakibatkan arus transportasi di wilayah itu putus total.

Kompas TV Situasi di bawah jembatan penyeberangan multiguna atau skybridge mulai kondusif. Tidak tampak pedagang yang memadati area ini. Hanya segelintir pemilik kios masih membuka dagangannya. Tim satpol PP masih melakukan patroli di sekitar lokasi. Mereka berpatroli dan akan menindak jika ada pedagang yang berjualan di lokasi terlarang. Penjagaan ketat ini buntut dari bentrokan antara pedagang dan satpol PP. Dua orang ditetapkan sebagai tersangka. Sementara itu, pedagang mengaku ingin tetap berjualan dan berharap ada opsi dari pemerintah, misalnya relokasi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com