Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tulang Tentara Jepang Saat PD II Ditemukan Berserakan di Goa

Kompas.com - 20/01/2019, 19:46 WIB
Yamin Abdul Hasan,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

TERNATE,KOMPAS.com - Tulang belulang manusia berhasil dikumpulkan dari goa di Desa Sopi dan Desa Cendana di Kecamatan Morotai Utara, Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.

Tulang-tulang tersebut diduga adalah tentara Jepang yang menjadi korban tentara sekutu saat perang dunia II sekitar tahun 1944 silam di Morotai.

“Tulang itu tentara Jepang karena di dalam goa itu juga ditemukan peluru. Lokasinya tak jauh dari tempat pendaratan tentara Jepang saat perang dunia II,” kata pemerhati peninggalan PD II Kabupaten Morotai, Muhlis Eso via phone kepada Kompas.com, Minggu (20/01/2019).

Tulang yang ditemukan di dalam goa berupa tengkorak, rusuk, kaki dan tangan manusia.

“Dulunya, tulang-tulang itu masih utuh, namun setelah diketahui anak-anak, tulang itu dijadikan mainan,” ujarnya.

Melihat kondisi tulang yang demikian kata Muhlis, pamannya kemudian mengumpulkan tulang-tulang itu ke dalam peti agar tetap terjaga sebagai salah satu bukti sejarah.

“Yang dikumpulkan saat ini ada dua peti, masing-masing peti berukuran dengan panjang 1,5 meter dan tinggi 80 sentimeter,” kata Muhlis.

Pemilik Museum Swadaya Perang Dunia II Morotai itu memperkirakan masih banyak tulang-tulang lainnya di dalam goa itu, namun katanya itu harus digali karena sudah tertanam mengingat usianya yang sudah lama.

“Yang dikumpulkan itu yang berserakan saja, dan saya kira masih banyak lagi tapi terkubur,” katanya lagi.

Muhlis menduga, goa tersebut dulunya dijadikan kuburan massal oleh tentara Jepang. Seluruh korban dari pihak mereka di kubur di dalam goa itu.

Hanya saja itu katanya butuh penelitian lebih lanjut untuk memastikannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com