Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biota Laut Mati akibat Tumpahan Minyak Sawit Mentah di Buton Selatan

Kompas.com - 20/01/2019, 18:54 WIB
Defriatno Neke,
Khairina

Tim Redaksi


BUTON SELATAN, KOMPAS.comTumpahan minyak sawit mentah yang belum diatasi di Kelurahan Majapahit, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, tidak saja menimbulkan bau busuk, namun juga dapat mematikan biota laut.

Warga banyak menemukan biota laut seperti ikan kecil, kerang, teripang dan gurita yang berada di sekitar pantai Majapahit mati akibat terkena tumpahan minyak sawit mentah.

“Tadi pagi, saya sempat melihat gurita yang mati, ikan kecil dengan kedalaman, 0-2 meter ditemukan ikan kecil mati ketika air surut. Beberapa biota laut, seperti siput, kerang-kerang, teripang, ditemukan mati, dan jenis-jenis itu bahan konsumsi masyarakat sini,” kata La Nusia, warga Desa Majapahit, Minggu (20/1/2019).

Ia juga menambahkan, saat ini pantai di tiga desa, yakni Desa Majapahit, Desa Lampanairi, dan Desa Bola sudah hilang bentuknya, dari warna putih menjadi warna hitam dan membusuk.

“Di sini ada tempat pariwisata, namanya Pantai Jodoh. Sekarang Pantai Jodoh pantainya juga sudah hitam. Sudah hilang bentuk aslinya, karena dulu pasir putih sekarang sudah hitam dan membusuk,” ujarnya.

Baca juga: Bau Busuk Tumpahan Minyak Sawit di Buton Selatan Sebabkan Warga Pusing dan Mual

La Nusia menambahkan, minyak mentah sawit yang menggumpal telah bercampur dengan pasir sehingga membentuk bongkahan seperti batu kerikil.

Namun, bongkahan minyak sawit mentah tersebut saat terkena ombak menjadi pecah dan berbaur menjadi bongkahan lain dan menimbulkan bau busuk.

Saat ini masyarakat di 3 desa tersebut telah membuat surat somasi kepada perusahaan pengangkut minyak sawit mentah tersebut, PT Gebari Medan Segara, yang berada di Jakarta.

“Kami lagi lakukan somasi, sekitar minggu yang lalu. Kami sudah buat somasi kedua, dan kami sudah serahkan ke kuasa hukum, mencoba melakukan somasi yang ketiga kepada perusahaan PT Gebari Medan Segara,” ucap La Nusia.

Seorang warga lain, Rhiza, juga menuturkan hal yang sama. Ia mengatakan, biota laut yang ditemukan warga saat ini banyak ditemukan mati.

“Kami berharap, agar tumpahan minyak sawit mentah ini segera diatasi, sehingga selain bau busuk hilang, biota laut di sini bisa hidup kembali,” tuturnya. 

Kompas TV Satpol Air Polres Karawang, Jawa Barat, Jumat (11/1) pagi, melakukan pencarian kapal pengangkut minyak sawit yang hilang kontak di Perairan Karawang. Pencarian dibantu oleh sejumlah nelayan. Pencarian kapal MT Namse Bangzhod dilakukan dengan penyisiran di jalur lintasan kapal, serta di sekitar kawasan pantai. Sementara, mengantisipasi dugaan kapal tenggelam, polisi telah menyiapkan sejumlah personel dengan kelengkapan alat selam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com