Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPU Tinjau Cetak Perdana Surat Suara di Temprina

Kompas.com - 20/01/2019, 16:29 WIB
Hamzah Arfah,
Khairina

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com – Cetak perdana kertas suara untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 secara serentak dilakukan pada Minggu (20/1/2019).

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menyempatkan diri melihat secara langsung proses produksi yang dikerjakan oleh PT Temprina Media Grafika, yang berada di Jalan Raya Sumengko, Kecamatan Wringinanom, Gresik, Jawa Timur.

Bersama dengan rombongan KPU, perwakilan KPU Provinsi Jawa Timur, dan juga KPU Gresik, Arief menyempatkan melihat secara langsung terkait proses produksi pencetakan kertas surat suara yang dilakukan di Temprina.

“Sesuai dengan penjelasan dari pimpinan perusahaan dan surat suara yang bisa dilihat sendiri, sampai saat ini sudah sesuai dengan yang ditentukan kualitas cetaknya,” ujar Arief usai melihat proses pencetakan surat suara, Minggu (20/1/2019).

Baca juga: KPU Berencana Ubah Format Debat Pilpres untuk Optimalkan Penampilan Kandidat

Hanya saja, pria kelahiran Surabaya, 2 Maret 1974 ini mewanti-wanti pihak perusahaan untuk bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan. Terlebih, proses pengerjaan sudah dilakukan secara modern.

“Kami tinggal tunggu kecepatan produksinya, apakah bisa tepat waktu atau tidak. Kemudian distribusinya, ini yang penting. Sebab saya meyakini, kalau produksi itu bisa cepat dan tepat waktu. Karena semua kan mesin, tinggal pencet,” ucap dia.

Arief berharap, semua pekerjaan pencetakan kertas surat suara dapat dilakukan sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Sehingga nantinya tidak akan mempengaruhi proses pelaksanaan Pemilu yang bakal dilaksanakan pada 17 April 2019 mendatang.

“Kendala yang harus diperhatikan oleh teman-teman produksi adalah, distribusi harus tepat waktu. Karena mengurusi pemilu ini beda karakteristiknya dengan mengurusi kerjaan yang lain (cetak produksi yang lain),” kata dia.

“Kalau mereka mencetak buku, mencetak koran, terlambat itu biasa. Kalau ngurusi pemilu, terlambat itu resikonya pemilihan bisa terganggu. Nah ini yang mereka harus hitung betul, mudah-mudahan distribusi bisa tepat waktu,” ujarnya.

Adapun surat suara diproduksi menurut daerah pemilihan (dapil). Total ada 2.400 dapil dalam pemilihan legislatif (pileg) seluruh tingkatan yang terdiri dari 20 dapil DPR RI, 140 DPRD provinsi, 2.206 dapil DPRD kabupaten/kota, dan 34 dapil DPD.

Kompas TV Komisi Pemilihan Umum menerima masukan sekaligus melakukan evaluasi pelaksanaan debat Capres-Cawapres pertama yang berlangsung Kamis. Sebelum melakukan ada tidaknya perubahan format di debat kedua Ketua KPU Arief Budiman masih melakukan evaluasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com