Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Bebas Tanpa Syarat Abu Bakar Ba'asyir

Kompas.com - 19/01/2019, 11:55 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com — Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir bersiap menghirup udara bebas pada awal pekan depan setelah Presiden RI Joko Widodo menyetujui pembebasan tanpa syarat terhadap pria berusia 81 tahun itu.

Kepastian bebas tanpa syarat itu disampaikan langsung Ketua Umum Partai Bulan Bintang sekaligus penasihat hukum Jokowi-Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra, ketika menjenguk Ba'asyir di Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/1/2019).

Baca juga: Ini Alasan Jokowi Setujui Pembebasan Tanpa Syarat Abu Bakar Baasyir

Proses pembebasan pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo itu tinggal menunggu surat yang dikeluarkan Kementerian Hukum dan HAM.

Yusril mengatakan, alasan kemanusiaan dan faktor kesehatan menjadi alasan Jokowi menyetujui pembebasan Ba'asyir.

"Karena dipidana selama 15 tahun, dan sampai saat ini beliau sudah menjalani selama 9 tahun. Jadi sudah saatnya untuk dibebaskan," ungkap Yusril.

Baca juga: Sambut Kepulangan Abu Bakar Baasyir, Keluarga Akan Gelar Syukuran

Yusril menyebutkan, upaya pembebasan Ba'asyir sebenarnya sudah dilakukan sejak Desember 2018 lalu. Namun, ketika itu masih ada syarat-syarat yang perlu dipenuhi. Upaya itu kemudian berujung gagal.

Atas persetujuan Presiden, lanjut Yusril, dia pun segera mengurus proses negosiasi pembebasan Ba'asyir.

Yusril menuturkan, pemberian bebas tanpa syarat itu sekaligus menepis isu jika Ba'asyir akan dijadikan sebagai tahanan rumah.

"Kali ini, insya Allah berhasil, karena Presiden sudah setuju. Dan semalam sudah memberitahukan ke Menkumham, Pak Kapolri juga sudah tahu dari awal soal ini. Insya Allah tidak ada permasalahan apa-apa," tuturnya.

"Beliau minta waktu 3-4 hari untuk membereskan barang-barangnya dulu. Awal minggu depan proses administrasinya akan diurus oleh kalapas. Minggu depan sudah bebas," lanjut dia.

Baca juga: Segera Bebas, Keluarga Fokus Rawat Abu Bakar Baasyir di Rumah

Kembali ke kampung halaman

Yusril menyampaikan, setelah bebas, Ba'asyir akan kembali ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah, dan akan tinggal bersama putranya, Abdul Rohim.

Pernyataan itu juga diamini Abdul Rohim. Kata Abdul, setelah bebas, Ba'asyir akan menetap dan tinggal bersama dirinya di dalam pondok.

Abdul juga belum dapat memastikan apakah ayahnya akan kembali melakukan kegiatan dakwah atau tidak mengingat usianya yang sudah semakin tua.

"Kondisi beliau tidak seperti dulu, ya. Usia beliau sudah tua, tentu kegiatan-kegiatan dakwah tidak seperti dahulu. Mungkin beliau akan banyak istirahat di rumah," tuturnya.

Baca juga: Cerita di Balik Mi Ayam Rp 2.000 di Sragen yang Dicibir di Facebook

Abdul mengungkapkan, keluarga sangat bersyukur dan gembira atas dibebaskannya Ba'asyir dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur.

Dia juga menyampaikan, keluarga akan menggelar syukuran untuk menyambut kepulangan Ba'asyir dengan mengundang tetangga di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki Cemani, Sukoharjo, Jawa Tengah.

"Rencana kita akan adakan syukuran kecil-kecilan di pesantren dengan mengundang tetangga sekitar. Syukuran untuk menyambut ayah kami yang dipenjara bisa pulang," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com