Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Menteri Jonan Jadi Pengemudi Becak Listrik untuk Rektor UGM

Kompas.com - 18/01/2019, 19:06 WIB
Markus Yuwono,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Rektor UGM Panut Mulyono berharap, dengan adanya becak listrik, pengendaranya bukan lagi disebut pengayuh, melainkan pengemudi.

"Dari sisi tenaga tentu kita lebih menghargai pengemudi ini, dan tentu dari produktivitas akan semakin besar karena tenaganya itu digantikan oleh listrik tadi dengan jarak tempuh sehari bisa 30 kilometer, dan itu sesuatu hal yang membantu tukang becak karena tenaganya tergantikan oleh listrik, kemudian daya jelajah lebih besar lagi dan nggak perlu banyak istirahat," ucapnya.

Baca juga: Kata Tukang Becak soal Wacana Becak Listrik

Disinggung mengenai perbedaan dengan becak listrik lainnya, Panut mengatakan tidak ada. Nantinya, jika sudah ada regulasi, maka becak listrik bisa dibuat secara masal.

"Pergub becak listrik baru dibuat, dan untuk becak listrik kan belum ada, kalau sudah terbit bisa dibuat masal dan dimanfaatkan untuk wisatawan. Tukang becak lebih nyaman mengantar, dan sisi lingkungan lebih bersahabat dibanding bentor," katanya.

Salah seorang pengemudi becak, Sutaryo senang dengan becak listrik ini. Ia mengaku sudah mencoba becak listrik selama sebulan terakhir.

"Semoga penghasilan bisa bertambah, karena lebih efektif," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com