Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Laundry di Surabaya Dibunuh 2 Karyawannya Sendiri

Kompas.com - 18/01/2019, 18:26 WIB
Achmad Faizal,
Khairina

Tim Redaksi


SURABAYA, KOMPAS.com - Ester Lilik Wahyuni (51), bos usaha laundry yang ditemukan tewas terbungkus kain seprai di Jalan Romokalisari Surabaya ternyata dibunuh oleh 2 karyawannya sendiri.

Polisi mengidentifikasi pembunuh bos laundry itu setelah memeriksa saksi dan menganalisa barang bukti yang ada.

"Dalam kasus ini penyidik mengeluh minimnya saksi, namun dengan dianalisa dengan jeli, fakta itu akhirnya terungkap," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Rudi Setiawan, Jumat (18/1/2019).

Baca juga: Jenazah Perempuan Terbungkus Seprai Itu Bos Laundry yang Dibunuh

Dua karyawan korban sendiri selaku pelaku pembunuhan, yakni Syaifur Rizal (19) dan Muhammad Ari (20) sudah ditangkap pada Kamis, (17/1/2019) malam.

"Keduanya ditangkap di Pelabuhan Gresik saat akan menyeberang ke Pulau Bawean untuk pulang kampung," ucapnya.

Jenazah bos laundry itu ditemukan pemulung di sekitar Jalan Raya Romokalisari Surabaya Kamis pagi.

Saat ditemukan, kondisi jenazah terbungkus seprai warna putih dan dimasukkan dalam tong sampah berwarna hijau. Kondisi mayat ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat. 

Kompas TV Sudah terikat janji divestasi 52 persen saham dengan pemerintah tapi nasib bisnis Freeport di Indonesia tak kunjung jelas. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral lagi-lagi memilih memperpanjang Izin Usaha Pertambangan Khusus sementara. VICE president Corporate Communication Freeport Indonesia, Riza Pratama mengatakan meski izin lama sudah kedaluwarsa Freeport belum mengantongi izin baru. Belum rampung yang berarti perpanjangan IUPK sementara otomatis akan diberikan. Status bisnis Freeport Indonesia inilah yang juga menjadi salah satu pengganjal upaya divestasi saham perusahaan tambang asal Amerika Serikat ini ke tangan holding tambang Inalum. Padahal sebelumnya presiden meminta upaya akuisisi dipercepat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com