Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tony Prasetiantono Dimakamkan di Makam Keluarga Besar UGM

Kompas.com - 18/01/2019, 16:26 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Pakar ekonomi asal UGM Tony Prasetiantono dimakamkan di makam keluarga UGM di Sawit Sari, Condongcatur, Depok, Sleman, Jumat (18/1/2019). Indonesia kehilangan sosok ekonom.

Pemakaman diikuti oleh ratusan orang dari keluarga dan teman almarhum sekitar jam 12.30 WIB. Sebelumnya, jenazah Tony disemayamkan di rumah duka yang beralamat di Kompleks Pesona Merapi Blok J78, Sleman.

Tampak istri almarhum Toni, Eva Supita Dewi dan anaknya Meydiana Sasha Putri.

Keponakan almarhum Tony, Ferry Kurniawan mengatakan, akhir tahun 2018 lalu sempat ke Belanda untuk mengunjungi Istri dan anaknya. Keduanya baru pulang setelah mendengar Tony meninggal dunia.

Menurut dia, Tony merupakan sosok yang menjadi contoh untuk keluarga besarnya.

"Mungkin jadi role model, jadi kami keluarga ekonom. Ada yang memulai ya beliau itu. Jadi banyak ekonom keluarga kami," katanya ditemui di pemakaman.

 Baca juga: Mengenang Tony Prasetiantono: Sosok yang Baik dan Dosen yang Produktif

Menurut dia, sifat Tony yang mudah bergaul pun dirasakan saat meninggal. Kemudahan didapatkan saat akan membawa jenazah ekonom ini dari Jakarta ke Yogyakarta.

Perlu diketahui, Tony mantan Mahasiswa Teladan I Universitas Gadjah Mada. Tony lulus dari UGM pada tahun 1986 dengan predikat cum laude. Kemudian, dirinya meraih gelar MSc dari University of Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat pada tahun 1991.

Di tahun 2005, Tony meraih gelar PhD dari Australian National University, Canberra.  

Beberapa jabatan penting di luar UGM, diantaranya pernah menjabat komisaris independen Bank Mandiri tahun dari 2003 hingga 2005, hingga menjadi Chief Economist Bank BNI sejak September 2006. Sejak tahun 2011, Tony menjabat menjadi komisaris independen Bank Permata.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang hadir di rumah duka mengatakan, Indonesia kehilangan sosok ekonom yang ikut berpartisipasi dalam perbaikan bangsa.

"Beliau seorang pemikir yang sangat produktif, kita bisa lihat dari karya beliau yang banyak sekali, sangat sangat produktif. Dan itu kita kehilangan sosok ekonom yang hebat yang paling produktif lah yang paling produktif di Indonesia saat ini,"katanya.

Pratikno mengaku mendengar kabar meninggalnya Tony Kamis (16/7/2019) dini hari. Dirinya saat itu ditelepon melalui telepon Tony yang digunakan keponakannya.

"Saya waktu itu dini hari jam 02.30 WIB menerima telepon dari telepon beliau almarhum ternyata yang telepon keponakannya kemudian saya ke rumah sakit sebelum jam 3 pagi itu," katanya.

"Sungguh Ini berat bagi kita. Kita kehilangannya sosok. Tadi juga saya dititipi salam dari bapak presiden (Joko Widodo). Karena bapak presiden juga kenal dekat dengan almarhum. Ikut berdukacita atas kepergian almarhum. Doa kita semoga almarhum mendapatkan tempat yang terbaik disisi Allah SWT,"ucapnya. 

Kompas TV Simak dialognya dalam Kompas Petang bersama ekonom dari Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com