Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Puji Jawaban Ma’ruf Amin soal Terorisme pada Debat Capres

Kompas.com - 17/01/2019, 23:31 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin Daerah Jawa Barat yang dipimpin oleh Dedi Mulyadi menggelar acara nonton bareng (nobar) debat capres-cawapres pertama di halaman tempat penggilingan beras di Desa Cirangkong, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Kamis (17/1/2018).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh ribuan warga Desa Cirangkong. Selain nonton bareng debat, nobar tersebut juga diisi oleh hiburan rakyat khas Sunda.

Dedi menjelaskan, ia sengaja mengemas acara nonton bareng debat capres-cawapres menjadi lebih santai. Sebab, masyarakat desa rata-rata tidak akan terlalu serius menonton debat.

“Masyarakat desa mah, lebih senang hiburan. Makanya harus lebih banyak hiburannya. Beda dengan kultur masyarakat yang ada di kota. Ketika melihat debat kandidat ini, mungkin kalau masyarakat kota yang berpendidikan tinggi akan biasa saja melihat debat ini,” kata Dedi saat ditemui seusai nobar, Kamis malam.

Baca juga: Bupati Sumedang dan Pendukung Jokowi-Maruf Hadiri Nobar Debat Capres

Dedi pun mengomentari aksi pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma’ruf Amin dalam debat yang disiarkan langsung oleh Kompas TV tersebut.

Menurut dia, salah satu yang mencuri perhatian adalah penampilan calon wakil presiden Ma’ruf Amin yang diakuinya sangat ditunggu oleh rakyat Indonesia.

Sebab, debat capres-cawapres merupakan panggung politik pertama untuk mantan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut.

“Kalau dari sisi kemampuan nalar filosofi kemudian nalar logika dan syar’i memang Pak Ma’ruf Amin ini bagus banget,” ucapnya.

Baca juga: Nobar Debat Capres di Surabaya, Timses Jokowi Sewa Gedung, Timses Prabowo Bakar Ikan

Lebih lanjut Dedi memuji jawaban Ma’ruf Amin terkait terorisme dan radikalisme yang dinyatakan olehnya sebagai sebuah kejahatan ideologi.

“Apalagi yang barusan menjawab soal radikalisasi itu ngomongnya tepat. Bahwa radikalisasi itu harus dimulai dengan pembenahan stigma berpikir dan keagamaan yang bersifat doktriner, itulah yang menjadi faktor orang itu menjadi teroris,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com