PURWAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin Daerah Jawa Barat yang dipimpin oleh Dedi Mulyadi menggelar acara nonton bareng (nobar) debat capres-cawapres pertama di halaman tempat penggilingan beras di Desa Cirangkong, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Kamis (17/1/2018).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh ribuan warga Desa Cirangkong. Selain nonton bareng debat, nobar tersebut juga diisi oleh hiburan rakyat khas Sunda.
Dedi menjelaskan, ia sengaja mengemas acara nonton bareng debat capres-cawapres menjadi lebih santai. Sebab, masyarakat desa rata-rata tidak akan terlalu serius menonton debat.
“Masyarakat desa mah, lebih senang hiburan. Makanya harus lebih banyak hiburannya. Beda dengan kultur masyarakat yang ada di kota. Ketika melihat debat kandidat ini, mungkin kalau masyarakat kota yang berpendidikan tinggi akan biasa saja melihat debat ini,” kata Dedi saat ditemui seusai nobar, Kamis malam.
Baca juga: Bupati Sumedang dan Pendukung Jokowi-Maruf Hadiri Nobar Debat Capres
Dedi pun mengomentari aksi pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma’ruf Amin dalam debat yang disiarkan langsung oleh Kompas TV tersebut.
Menurut dia, salah satu yang mencuri perhatian adalah penampilan calon wakil presiden Ma’ruf Amin yang diakuinya sangat ditunggu oleh rakyat Indonesia.
Sebab, debat capres-cawapres merupakan panggung politik pertama untuk mantan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut.
“Kalau dari sisi kemampuan nalar filosofi kemudian nalar logika dan syar’i memang Pak Ma’ruf Amin ini bagus banget,” ucapnya.
Baca juga: Nobar Debat Capres di Surabaya, Timses Jokowi Sewa Gedung, Timses Prabowo Bakar Ikan
Lebih lanjut Dedi memuji jawaban Ma’ruf Amin terkait terorisme dan radikalisme yang dinyatakan olehnya sebagai sebuah kejahatan ideologi.
“Apalagi yang barusan menjawab soal radikalisasi itu ngomongnya tepat. Bahwa radikalisasi itu harus dimulai dengan pembenahan stigma berpikir dan keagamaan yang bersifat doktriner, itulah yang menjadi faktor orang itu menjadi teroris,” tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.