Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Flight Clearance" Terbit, Pesawat Ethiopian Airlines Akhirnya Terbang ke Hong Kong

Kompas.com - 17/01/2019, 16:51 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com — Pesawat Ethiopian Airline callsign ETH3728 yang melakukan penerbangan dari Addis Ababa menuju Hong Kong, yang dipaksa mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau dikarenakan masuk wilayah Indonesia, tetapi tidak memiliki izin.

Akhirnya hari ini, Kamis (17/1/2019) meninggalkan Bandara Internasional Hang Nadim di Batam, Kepulauan Riau, menuju Hong Kong.

Kepala Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Suwarso mengatakan maskapai itu telah mengantongi Flight Clearance dari otoritas penerbangan Indonesia. 

"Tadi malam flight clearance dari Indonesia sudah diterbitkan, itu adalah akhir proses perizinan yang perlu dimiliki pesawat tersebut," kata Suwarso.

Baca juga: 5 Fakta F-16 Taklukan Pesawat Ethiopian Airlines, Langgar Wilayah NKRI hingga Butuh 20 Menit

Dengan mengantongi flight clearance, Suwaraso mengaku tidak serta merta pesawat tersebut bisa langsung terbang ke negara tujuannya.

Sebab, izin terbang diberikan setelah ada pertemuan yang diikuti oleh sejumlah instansi, diantaranya perwakilan tim investigasi Otban ll Medan, TNI AU, Airnav, Imigrasi, Karantina, Bais, Kohanudnas Medan, perwakilan Ethiopian Airlines dan ground handling.

"Akhirnya hasil rapat siang tadi, kami sepekat pesawat Ethiopian Airlines callsign ETH3728 yang merupakan pesawat kargo jenis Boeing B777 dengan nomor registrasi ET-AVN bisa melanjutkan perjalanannya menuju Hong Kong," jelas Suwarso.

Sebelumnya Danlanud Raja Haji Fisabilillah (RHF) Kolonel (P) Elistar Silaen mengaku untuk saksi maskapai tersebut nantinya PPNS Kemenhub yang menentukannya.

Baca juga: Dua Jet Tempur TNI AU Paksa Pesawat Ethiopian Airline Mendarat di Batam

Sebab hal ini berdasarkan sejauh mana pelanggaran masakapai tersebut hingga masuk ke wilayah kedaulatan udara yurisdiksi Indonesia tanpa izin.

Maskapai Ethiopian Airlines ini datang dari arah Afrika dan dideteksi mulai dari perairan Samudra Hindia, tepatnya di perairan pulau Nias.

Kemudian dilakukan komunikasi dengan Radio, namun karena tidak mendapatkan jawaban saat itulah TNI AU terbangkan dua unit pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dari Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau untuk malakukan penurunan paksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com