Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen IPB Asal Banyuwangi Ini Ciptakan Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi

Kompas.com - 17/01/2019, 11:55 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Khairina

Tim Redaksi

BANYUWANGI,Kompas.com - Medhanita Dewi Menanti (36), dosen IPB asal Kabupaten Banyuwangi menciptakan aplikasi Madsaz yang dapat menerjemahkan tangis bayi usia 0-3 bulan.

Aplikasi yang digarap bareng dengan tim Sekolah Vokasi IPB tersebut mampu menerjemahkan 5 jenis tangisan bayi yaitu bayi lapar, bayi lelah atau mengantuk, bayi ingin bersendawa, bayi masuk angin atau perut kembung dan bayi yang tidak nyaman bisa karena popok basah, udara terlalu panas atau dingin.

Kepada Kompas.com, Rabu (17/10/2019), perempuan yang akrab dipanggil Medha ini menceritakan ide awal dari pembuatan aplikasi tersebut sudah sejak tahun 2010, saat Medha hamil anak pertamanya.

Saat itu, Medha mengikuti seminar tentang tumbuh kembang anak dan salah satu pembicaranya menjelaskan tentang lima klasifikasi tangisan bayi yang ditemukan oleh ahli sound photograph dari Australia Priscilla Dunstan.

"Saat itu saya langsung berpikir berarti tangisan bayi bisa diklasifikasikan melalui komputer. Kebetulan skripsi S1 saya tentang klasifikasi kesesuaian lahan sehingga saya berpikir jika sumber suara juga bisa diproses," jelasnya.

Baca juga: Banyak Aplikasi Streaming, Pebisnis Bioskop Tak Khawatir

Pada awal menempuh kuliah S2 di IPB jurusan Ilmu Komputer, ibu dari Shofia Dzakka Hanifa ini sudah merencanakan tesis tentang klasifikasi tangis bayi.

Bahkan, sejak semester 1 saat kuliah S2, Medha sudah mencari data-data tentang tangisan bayi.

"Baru tahun 2013 berhasil tapi masih versi desktop. Masih dijalankan menggunakan laptop," ceritanya.

Saat seminar tesis, Medha tidak menyangka jika banyak rekan-rekannya yang antusias terhadap aplikasi tersebut.

Dia juga melakukan pengujian aplikasi software tersebut kepada keponakan dan anak rekannya yang masih bayi.

Setelah lulus S2, Medha terus mengembangkan aplikasi tersebut dan pada awal November 2018, aplikasi tersebut sudah bisa diakses melalui android.

"Alhamdulillah, sampai tanggal 14 Januari 2019, aplikasi tersebut sudah di-download sebanyak 7.190 dari 98 negara. Ada list detail negaranya mulai dari Afganistan, Jepang, Suriah, Portugal, dan juga negara di Asia. Tangis bayi ini bersifat universal walaupun berbeda negara, suku, bangsa dan bahasa," jelasnya.

Istri dari Soni Trison ini menjelaskan cara kerja aplikasi Madsaz yaitu dengan menekan tombol "rekam" (IN) atau "record" (EN), ketika bayi menangis.

Output atau arti tangisan bayi akan ditampilkan di layar ponsel dalam waktu 2-20 detik setelah proses perekaman.

Jika yang keluar tulisan 'owh', bayi merasa lelah yang mengindikasikan bayi sudah mulai mengantuk. 'Neh' berarti bayi merasa lapar, 'Eh' berarti bayi ingin bersendawa, 'Eairh', bayi sedang masuk angin atau perut kembung dan 'heh' yang berarti bayi merasa tidak nyaman.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com