Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pekanbaru Geruduk Sebuah Sekretariat yang Diduga Tempat LGBT

Kompas.com - 15/01/2019, 22:27 WIB
Idon Tanjung,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sejumlah warga mendatangi sekretariat Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (Opsi) Riau di Jalan Uka RT 02 RW 03 Kelurahan Air Putih, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau, Selasa (15/1/2019).

Sekretariat OPSI ini dituding kerap digunakan tempat kegiatan kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Kapolsek Tampan Kompol Kari Amsah Ritonga membenarkan adanya aksi warga yang mendatangi sekretariat OPSI tersebut.

"Awalnya kita mendapat informasi bahwa warga mendatangi sekretariat OPSI terkait dugaan LGBT. Kemudian kita lakukan pengamanan, karena warga cukup ramai di sana," kata Ritonga saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Dia mengatakan, dari tempat tersebut, dua orang pemuda dibawa ke Polsek Tampan untuk dimintai keterangan.

"Dua pemuda kita amankan terlebih dahulu untuk mengendalikan situasi. Kemudian kita mintai keterangan. Tapi tidak kita tahan," sebut Ritonga.

Baca juga: Massa Unjuk Rasa di Balai Kota Bogor Tuntut Penerbitan Perda Anti-LGBT

Dia mengatakan, belum bisa memastikan bahwa sekretariat OPSI dijadikan tempat untuk aksi LGBT. Sebab, tidak ada bukti.

"Bukti mereka melakukan (LGBT) belum ada. Memang ada kita temukan alat kontrasepsi, tapi kata mereka itu untuk sosialisasi terkait seks. Mereka (OPSI) ini katanya juga bergerak di bidang kesehatan serta penanggulangan HIV/AIDS," kata Ritonga.

Meski demikian, pihaknya akan menyelidiki dugaan LGBT tersebut.

"Kita kupas lagi seperti apa kegiatan mereka. Kemudian izin tempat kegiatannya. Sementara informasi yang kita dapat mereka ada izin," ujar Ritonga.

Putar musik hingga dini hari

Sementara itu, salah satu warga, Zulfahmi mengatakan, rumah yang dijadikan sekretariat OPSI Riau tersebut mulai berdiri sejak 2017.

"Tapi belakangan ada yang aneh kami lihat dari tempat itu. Mereka menghidupkan musik dengan keras hingga dini hari. Tengah malam ada yang keluar masuk. Ada yang datang laki-laki, tapi pakai rok pendek macam perempuan. Jadi kami merasa curiga di situ ada aksi LGBT," ujar Zulfahmi saat diwawancarai wartawan.

Dia menambahkan, di dalam rumah tersebut kadang cukup ramai hingga 20 orang.

"Mereka enggak tahun ngapain di dalam. Gerbang dikunci. Otomatis kami curiga dengan kegiatan mereka," tutur Zulfahmi.

Ketua RW 03 Hartono Yahya mengatakan, penghuni sekretariat sebelumnya sudah pernah melapor.

"Tahun 2017 mereka di sini. Sudah lapor. Mereka bilang melakukan kegiatan terkait penanggulangan HIV/AIDS. Tapi kalau isu LGBT ini saya baru tahu pas warga ramai datang ke sekretariat," sebut Hartono kepada wartawan.

Baca juga: 5 BERITA POPULER NUSANTARA: Pernikahan di SPBU hingga Viral Dikira Pesta LGBT...

Terkait dugaan LGBT itu, Hartono mengatakan menyerahkan masalah ini kepada pihak kepolisian.

"Biarlah kepolisian yang mengungkap kasusnya," tambah Hartono.

OPSI membantah

Sementara itu, salah satu pemuda yang diamankan bernama Ruli mengaku sebagai anggota OPSI Riau. Dia membantah sekretariatnya menjadi pusat berkumpulnya kelompok LGBT.

"Kami di sini fokus memberikan sosialisasi pencegahan HIV/AIDS. Legalitas organisasi kita disahkan Kemenkumham, Dinas Kesehatan, Kesbangpol kota dan provinsi. Makanya saya berani pasang plang di depan," kata Ruli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com