Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kasus Obesitas yang Diderita Titi Wati, Libatkan 16 Dokter Ahli hingga Mulai Jalani Operasi

Kompas.com - 15/01/2019, 20:43 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Titi Wati (37) alias Titin, perempuan penderita obesitas, terus menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin menjelang operasi.

Tim dokter ahli akan melakukan pemeriksaan pengecilan lambung untuk membantu Titi pulih dari obesitas yang dideritanya.

Setidaknya ada 16 dokter ahli yang akan terlibat dalam operasi tersebut. Hingga saat ini, pihak RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya hanya memperbolehkan anggota keluarga Titi yang membesuk.

Berikut ini fakta baru kasus obesitas yang dialami Titi:

1. Sebanyak 16 terlibat untuk membantu Titi

Ilustrasi doktermillionsjoker Ilustrasi dokter

Sebanyak 16 dokter dari berbagai disiplin ilmu dikerahkan untuk menangani Titi Wati (37), penderita obesitas asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Para dokter ini berasal dari Kalimantan Tengah dan ada pula yang didatangkan dari Bali untuk menangani perempuan yang kerap disapa Titin itu dalam persiapan atau saat operasi.

“Sebelum melakukan operasi pengecilan lambung, selama sepekan Titi akan ditangani oleh 16 dokter ahli dari Bali dan Kalteng. Operasi dilakukan jika semua hasil cek kesehatan Titi memungkinkan untuk dilakukan operasi," kata Wakil Direktur RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, dr Theodorus Sapta Atmadja, Senin (14/1/2019).

"Dokter yang kami pakai adalah yang sudah berpengalaman, kami pilih yang terbaik," tambahnya.

Baca Juga: Jelang Operasi Pengecilan Lambung, Penderita Obesitas Titi Wati Ditangani 16 Dokter

2. Deretan pemeriksaan yang dijalani Titi sebelum operasi

Wajah Titin, penderita obesitas 300 kg, terlihat mulai bisa tersenyum saat sudah berada diruang rawat inap rumah sakit di Palangkaraya, Jumat (11/1/2019). KOMPAS.com/KURNIA TARIGAN Wajah Titin, penderita obesitas 300 kg, terlihat mulai bisa tersenyum saat sudah berada diruang rawat inap rumah sakit di Palangkaraya, Jumat (11/1/2019).

Menurut Theo, kasus ini tidak sederhana karena perlu penanganan khusus. Meski belum diketahui persisnya jadwal operasi, sejumlah persiapan sudah dilakukan.

Sejak menginap di rumah sakit sejak Jumat (11/1/2019), Titi telah menjalani pemeriksaan, mulai dari penimbangan berat badan, pemeriksaan darah rutin, urine, rontgen, hingga USG.

"Operasi nantinya akan menggunakan sistem laparoskopi mengingat peralatan yang kami miliki cukup memadai. Menurut teori, tingkat kegagalan dari operasi yang akan dilakukan kepada pasien sangatlah kecil," kata Theo.

Selain itu, tim medis juga melakukan uji spidometri untuk melihat kapasitas jantung, mengambil foto toraks serta melakukan USG abdomen. Hasilnya, masih harus didiskusikan dengan tim dokter yang akan melakukan operasi.

Baca Juga: Siap Jalani Operasi, Titin Penderita Obesitas Hampir 300 Kg Sempat Gemetar

3. Kadar gula Titi tinggi sempat jadi perhatian tim medis

Ilustrasi rumah sakitSHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit

Wakil Direktur Pendidikan dan Kemitraan RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya dr. Theodorus Sapta Atmadja MM mengatakan, dari hasil pemeriksaan darah, kadar gula Titin cukup tinggi.

Tim medis akan melakukan tindakan untuk bisa menekan tingginya kadar gula dalam tubuh Titin.

Tujuannya, agar tidak menjadi penghambat untuk tindakan operasi penyempitan saluran pencernaan nantinya.

"Kami juga sudah meminta bantuan dokter ahli gizi dari Fakuktas Kedokteran Universitas Palangkaraya agar bisa mengatur makanan yang akan dikonsumsi Titi sehingga kadar gula dalam tubuh Titin juga bisa segera ditekan," katanya.

Baca Juga: 5 Fakta Titin, Penderita Obesitas 300 Kg di Palangkaraya

4. Tim relawan dibutuhkan untuk memindahkan Titi

Titin diangkat oleh 20 orang tim sukarelawan untuk jalani pemeriksaanHandout,Kurnia Tarigan Titin diangkat oleh 20 orang tim sukarelawan untuk jalani pemeriksaan
Setelah dirawat secara intensif oleh tim medis di Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya, setiap hari Titi harus menjalani pemeriksaan.

Ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan di ruang rawat inap tempat Titin dirawat.

Namun, beberapa pemeriksaan membuat tim medis meminta bantuan relawan untuk bisa memgangkat Titi dengan tandu buatan. Tujuannya, agar bisa melakukan pemeriksaan di ruangan yang berbeda.

Selain itu, pihak rumah sakit telah membatasi jumlah pembesuk hanya untuk keluarga Titi.

Baca Juga: Tim Medis Terus Periksa Kesehatan Penderita Obesitas Berbobot 300 Kg 

5. Titin mulai jalani operasi usai 5 hari menunggu

Titin saat memasuki ruang Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya, Selasa (15/1/2019).KOMPAS.com/ HANDOUT Titin saat memasuki ruang Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya, Selasa (15/1/2019).

Setelah lima hari menjalani pemeriksaan kesehatan, Titi mulai menjalani operasi pengecilan lambung pada hari Selasa (15/1/2019).

Para tim dokter tampak ke ruang rawat inap Titin untuk melihat langsung kondisi kesehatan serta kesiapan Titi yang akan menjalani operasi.

Sekitar pukul 07.00 WIB Titin sudah dibawa ke ruang Intensive Care Unit (ICU). Lalu pada pukul 10.00 WIB, tim medis membawa Titi memasuki ruang instalasi bedah sentral.

“Setelah melalui hasil pemeriksaan yang telah dilakukan secara bertahap selama lima hari oleh tim medis, sekarang Titi sudah siap jalani operasi," kata dr Theodorus Sapta Atmadja MM kepada Kompas.com sesaat sebelum Titi menjalani operasi.

Baca Juga: Titi Wati Si Penderita Obesitas Mulai Jalani Operasi Saluran Pencernaan

Sumber: KOMPAS.com (Kurnia Tarigan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com